TPID Sibolga Perkuat Sinergi dengan Daerah Sentra Produksi

IMG 20190523 090218 scaled
Kepala KPw BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat, bersama Kepala KPw BI Sibolga, Suti Masniari Nasution, dan Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk Memberikan Keterangan Usai Meninjau Pasar Sibolga Nauli. Rabu 22 Mei 2019.

SmartNews, Sibolga — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sibolga bertekad memperkuat sinergi dan koordinasi dengan daerah sentra produksi untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan pangan sekaligus menekan laju inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sibolga memaparkan, bahwa komoditas utama penyumbang inflasi Sibolga pada bulan April 2019, diakibatkan naiknya harga cabai merah, tomat, bawang merah, bawang putih di bulan Maret. Bahkan harga salak pun turut mempengaruhi inflasi.

Bacaan Lainnya

“Pada April 2019, Kota Sibolga mengalami inflasi 1,15% (mtm) dan menjadi penyumbang tertinggi nomor dua inflasi di Sumut sesudah Kota Medan dengan inflasi 1,30% (mtm). Harus dilakukan langkah konkrit untuk menekan laju inflasi,” ujar Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam rapat koordinasi TPID Kota Sibolga, di Graha Nauli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Rabu (22/5/2019).

Rakor TPID dipimpin Kepala KPw BI Sibolga Suti Masniari Nasution, didampingi Walikota Sibolga, Kepala KPw BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi KPw BI Sumut, Demina R Sitepu dan Kepala Kantor Perwakilan Daerah Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Sumut, Ramli ST Simanjuntak.

Dia berharap, koordinasi dan kerja sama yang baik dengan daerah sentra produksi tersebut akan mampu mengatasi inflasi di daerah. Dengan adanya MoU antara Pemko Sibolga dan Pemkab Humbang dan juga Tapanuli Utara, akan mampu mengatasi kenaikan harga komoditas penyumbang inflasi.

“Saya sudah menghubungi Bupati Humbahas menanyakan ketersediaan stok cabai merah, bawang dan sayuran di cold storage mereka. Ternyata stok mereka cukup dan siap disalurkan kapan pun dibutuhkan Sibolga,” sebut Syarfi.

IMG 20190523 090316

Dia menambahkan, kondisi transportasi pengangkut barang menjelang lebaran harus diawasi, karena kalau bertahan saja, barang tidak dibongkar satu hari, sudah pasti berdampak terhadap kesediaan barang dan berimbas kepada kenaikan harga.

Sebelumnya, Kepala KPw BI Sumatra Utara, Wiwiek Sisto Widayat, memuji peran aktif Walikota Sibolga yang langsung bergerak melakukan pengecekan harga-harga serta mencari solusi untuk mengatasi inflasi.

Wiwiek berharap, agar kepala daerah yang lainnya, khususnya yang menjadi kota inflasi agar lebih peduli lagi.

Rakor TPID ini dihadiri Kapolres Sibolga, AKBP Edwin Hatorangan Hariandja, Dandenpom ½ Sibolga, Pertamina, Pelindo, BPS, para pimpinan OPD Sibolga. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *