Tirai Pelepah Salak dari Tukka Laris Manis

tiraii
Pengrajin tirai di Kelurahan Bona Lumban, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara kini bersemangat. Karena kehadiran Babinsa yang turut melakukan pendampingan untuk melakukan pembinaan usaha kerajian yang masih digeluti warga setempat. (Foto: dok-ist)

SmartNews, Tukka – Perajin tirai di Kelurahan Bona Lumban, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara kini bersemangat, karena kehadiran Babinsa yang turut melakukan pendampingan untuk melakukan pembinaan usaha kerajian yang masih digeluti warga setempat.

Menurut Babinsa Koramil 03/Pandan Kodim 0211/TT, Serka N Manullang, bahwa produksi tirai ini biasanya digunakan para pengusaha ikan untuk tempat menjemur ikan.

Bacaan Lainnya

“Cara pengolahan tirai ini berbagai macam. Yang jelas tirai yang sudah siap diproduksi secara manual ini biasanya digunakan sebagai tempat menjemur ikan,” kata Serka Manullang, kemarin.

“Bahan baku yang digunakan oleh perajin tirai berupa pelepah salak yang sudah tua. Diolah mulai dari memotong sesuai dengan ukuran, dijemur sampai kering kemudian merajut hingga menjadi lembaran tirai. Proses yang harus dilakukan oleh perajin memang cukup lama,” tutur Manullang.

Dia pun memberi solusi, agar perajin menggunakan metode pengasapan untuk pengeringan pelepah sehingga nanti hasilnya lebih kuat dan tahan lama.

“Selama ini mereka menjemur di terik matahari sehingga hasilnya kurang maksimal mengingat pada saat ini musim hujan. Padahal permintaan pasaran cukup tinggi. Sementara bahannya juga harus didatangkan dari luar daerah sebab bahan pokoknya masih kurang di daerah ini,” imbuhnya.

H Tambunan salah satu perajin tirai ini berharap peran dari Babinsa untuk turut dalam pemasaran produk tirai tersebut.

“Jangan hanya memberikan masukan tentang pengolahan dan pengadaan barang. Soal pemasaran kami tidak tau persis, karena di daerah lain harga yang mereka tawarkan berbeda, sehingga kami bingung untuk menentukannya,” katanya.

“Kami memproduksi tirai penjemuran ikan ini panjangnya 3 meter dan lebar 1,5 meter,” jelas Tambunan.

Dengan adanya usaha ini, Tambunan pun mampu menyerap pekerja dari warga sekitar. (ril/snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *