Dinas Pariwisata Humbahas Bekali Pemandu Wisata Alam

trakking

SmartNews, Dolok Sanggul – Dinas Pariwisata (Dispar) Humbang Hasundutan (Humbahas) bekali SDM pemandu wisata alam (trakking) guna meningkatkan kemampuan fungsi pemanduan. Kegiatan itu dilakukan di Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, 9-11 September lalu.

Plt Kadis Pariwisata Humbahas, Resva Panjaitan, melalui Kabid Promosi dan Kelembagaan, Barton Naibaho, di ruang kerjanya, Selasa (17/9/2019), mengatakan, tujuan pembekalan untuk meningkatkan SDM pemandu dan pelaku wisata alam.

Bacaan Lainnya

“Kabupaten Humbahas memiliki banyak potensi alam yang siap dieksplorasi dan dikembangkan menjadi daya tarik wisata, mengingat topografi Humbahas adalah kawasan perbukitan dan sangat cocok untuk wisata alam, ” kata Barton Naibaho.

Barton mencontohkan, lokasi trakking dimaksud batu maranak dan air terjun sipultak hoda di Desa Tipang Kecamatan Baktiraja yang membutuhkan pemanduan.

“Objek wisata tadi belum memiliki akses jalan yang layak. Belum lagi ke lokasi harus melalui perbukitan, sementara dari lokasi dapat terlihat langsung hamparan danau toba. Inilah yang kita bekali bagi pemandu,” imbuhnya.

Materi pembekalan katanya, peserta dibekali tehnik pemanduan yang dimulai dari pra hingga pasca pemanduan.

“Pra pemandu memberi pengarahan tentang pendakian dan objek wisata, memeriksa perlengkapan yang sebelumnya diinformasikan. Ya, termasuk berdoa sesuai dengan kerpercayaan yang dianut,” tukasnya.

SM Freddy Siahaan ST, kasie kelembagaan yang ikut mendampingi, merinci bahwa peserta pelatihan pemanduan sudah ditetapka n sebelumnya.

“Jadi yang kita latih ada sebanyak 60 orang yang berasal dari Himpunan pramuwisata Indonesia (HPI) Humbahas, pemuda pelopor kecamatan Baktiraja. Pokdarwis Desa Simamora dan Tipang,” bebernya.

Barton menegaskan untuk mendukung wisata trakking masih banyak yang perlu dibenahi, semisal pos pendakian, shelter, rute.

“Untuk meningkatkan geliat trakking perlu partisipasi masyarakat, gereja, pramuka, karang taruna dan stakeholder lainnya. Khusus di Desa Tipang dibutuhkan dukungan komunitas raja napitu untuk suksesnya wisata alam trakking,” pungkasnya. (AND)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *