SmartNews, Tapteng – Kabut asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), terlihat masih cukup tebal mulai pagi hingga Senin sore (23/9/2019).
Akibatnya matahari pagi tak terlihat, namun pada sore hari sempat terlihat, pun kondisinya tampak berwarna merah.
Sementara itu, jarak pandang masih relatif rendah sejauh sekitar 1 kilometer. Hal itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG Pinangsori.
Berdasarkan pantaun SmartNews, aktivitas masyarakat masih berlangsung seperti biasa, namun sudah mulai menggunakan masker, baik pejalan kaki dan pengendara motor.
“Kita terpaksa makai masker jika keluar rumah, kalau nggak terasa sesak,” kata Yanti (35), salah seorang ibu rumah tangga yang mengantarkan anaknya ke sekolah di kawasan Kecamatan Pandan, Senin (23/9/2019).
Yanti mengaku telah menyiapkan masker juga untuk anak-anaknya. Dia pun berharap agar pihak sekolah juga mengurangi aktivitas di luar ruang kelas, baik saat upacara, maupun olahraga.
“Supaya anak-anak tidak sakit. Kalau udaranya seperti ini, kan bahaya untuk anak-anak,” katanya.
Kabut asap yang melanda Tapteng sepekan belakangan menyebabkan status kualitas udara di daerah ini dinilai sudah masuk kategori tidak sehat. (red)