Babi Mati Mendadak di Sarudik, Bupati Tapteng Sampaikan Hal Ini

bakhtiar
Foto: Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

SmartNews, Tapteng – Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Bakhtiar Ahmad Sibarani, imbau peternak babi di daerah itu agar tidak sembarangan membuang bangkai babi.

Imbauan itu disampaikan menyikapi adanya beberapa ekor babi milik warga yang mendadak mati diduga serangan virus kolera di Kelurahan Pasir Bidang, Kecamatan Sarudik. Namun, bangkainya dibuang ke laut.

Bacaan Lainnya

“Hal ini untuk mencegah pencemaran laut. Jadi saya minta peternak babi, jika ada babinya mati agar ditanam, jangan dibuang ke laut maupun ke sungai,” imbau Bakhtiar Sibarani, Minggu (17/11/2019).

Dia menyebutkan, Pemkab Tapteng akan menurunkan kembali tim dokter hewan serta dinas terkait ke lapangan untuk memeriksa dan memberi vaksin terhadap babi guna mengantisipasi penyebaran virus kolera di daerah itu.

“Jangan sampai virus kolera terjadi di Tapteng seperti di beberapa daerah lain,” tegasnya.

“Ke depan, jangan lagi ada peternak membuang bangkai babi maupun kotorannya ke laut. Silakan beternak sesuai prosedur,” sambungnya.

Bupati juga mendapat laporan bahwa ada babi yang hendak mati di Kelurahan Pasir Bidang dijual pemiliknya.

“Itu jelas akan menimbulkan penyakit. Pikirkanlah kesehatan, jangan hanya memikirkan uang semata,” ujarnya.

kolera
Foto: Tim dari Kecamatan Sarudik Bersama Kepolisian saat Turun ke Kelurahan Pasirbidang Terkait Adanya Babi Milik Warga yang Mati Diduga Serangan Virus Kolera, Sabtu 16 November 2019.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tapteng, dr Iskandar melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kristian M. Sihotang mengatakan, sebelumnya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada peternak babi terkait mewabahnya penyakit virus kolera di Sumatera Utara (Sumut).

“Kita sudah melakukan sosialisasi terkait mewabahnya virus ini di Sumatera Utara kepada para pemilik hewan ternak babi. Kami menyarankan kepada para pemilik agar secepatnya memberitahukan kepada petugas kami, bila hewan ternaknya sakit mendadak. Apabila sudah mati, kami juga menyarankan untuk dikuburkan,” jelas Kristian. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *