Baru Pulang dari Malaysia, 5 Warga Diperiksa di Polsek Sibolga Sambas

polsek sibolga sambas
Foto: Mapolsek Sibolga Sambas. (Foto: Dokumentasi)

SmartNews, Tapanuli – Mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Sibolga, Sumatra Utara, polisi memeriksa 5 orang yang baru pulang dari Malaysia. Kelima orang itu, 4 di antaranya adalah warga Kota Sibolga dan seorang lainnya warga Kab.Tapanuli Tengah (Tapteng).

Kapolres Sibolga AKBP Triyadi melalui Kasubbag Humas Iptu R Sormin menjelaskan, kelima orang tersebut sudah diperiksa dan diinterogasi polisi, dipimpin Kapolsek Sibolga Sambas, Iptu R Panjaitan.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, polisi mengetahui informasi ini dari unggahan salah satu pengguna facebook, pada Minggu (15/3/2020).

“Pemilik akun memposting sebuah foto yang menyatakan keempat orang di dalam foto itu baru pulang dari Malaysia,” ungkap Sormin dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020).

Kepada polisi, kelima warga tersebut menjelaskan, mereka terbang ke Malaysia lewat Bandara Internasional Silangit, pada 4 Maret 2020.

Tujuannya untuk menghadiri akad nikah sepupunya, sekalian melakukan perjalanan wisata selama 4 hari di Malaysia.

Kelima orang tersebut kembali ke Sibolga, juga melalui Bandara Internasional Silangit, pada Minggu (8/3/2020). Kelimanya kemudian menumpang mobil travel dan tiba di Sibolga sekitar pukul 14.00 WIB.

“Hasil pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket), kelima warga tersebut sampai saat ini dinyatakan negatif dari virus corona. Ada pernyataan atau surat keterangan dari Dinas Kesehatan Sibolga,” ujar Sormin.

Polisi akan tetap berkoordinasi dengan pihak Dinkes dalam memonitor perkembangan kesehatan kelima orang tersebut.

Lebih lanjut, Sormin menyampaikan, bahwa pihaknya menyarankan kepada kelima orang tersebut, agar mengurangi kegiatan di luar rumah, serta berinteraksi dengan warga dan tetap memakai masker.

“Kita juga mengimbau kepada warga melalui para kepala lingkungan, agar tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Jangan mudah percaya dengan berita-berita di medsos yang belum pasti kebenarannya. Hal ini untuk meredam gejolak sosial di masyarakat,” katanya. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *