Sekeluarga di Tapteng Menjerit “Pernah Seminggu Kami Gak Makan Pak”

snapshot 001 4
FOTO: Dewi Melinda Nasution. (Foto: Erick Damanik)

SmartNews, Tapanuli – Kisah sedih di tengah pandemi Corona COVID-19 datang dari Tapteng, Sumatra Utara.

Seorang ibu rumah tangga warga Budi Luhur, Kecamatan Pandan curhat kepada SmartNews, Tapanuli tentang kondisi perekonomian keluarganya yang kini terpuruk.

Bacaan Lainnya

Ya..keluarga ini mengaku kini sudah makan tak makan. Ironisnya, ibu tiga anak bernama Dewi Melinda Nasution mengaku tak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah, hingga anak pertama mereka kini sudah mau jadi pelajar SMA.

“Kadang berutang-utang sama orang biar makan anak-anak. Itupun kalau gak ada mamak membantu kami, kadang gak makan kami,” kata Dewi mengungkapkan, Sabtu (25/4/2020) saat ditemui awak media ini di kediamannya.

Dewi mengaku keluarganya tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. “Gak pernah, sama sekali gak pernah. PKH pun gak pernah, anak sekolah pun gak pernah. Udah mau SMA anak saya belum pernah mendapat apapun,” katanya.

Untuk membantu penghasilan suami sebagai pekerja tukang rebus ikan, Dewi harus bekerja sebagai tukang cuci.

“Kadang saya nyuci di tempat orang biar ada untuk dimakan sehari-hari,” sebut Dewi.

Lantas, sudah pernahkah melapor ke Kepling atau Lurah? “Sudah pak. Tapi gak ditanggapi,” katanya.

Ke Kelurahan? “Udah pernah, macam itu juga,” ungkap Dewi.

Dia pun berharap adanya bantuan dari pemerintah. Sebab, tetangganya, kata dia, pernah mendapat bantuan, namun berbeda dengan keluarganya.

“Mengapa gak pernah saya mendapat? padahal tetangga saya mendapat (bantuan). Saya sendiri gak pernah mendapat, padahal dimintanya KK saya,” ungkapnya.

Di tengah kondisi pandemi corona saat ini, memang hampir semua individu merasakan dampaknya. Dengan tiga orang anak ditambah mata pencaharian yang tidak mendukung, tentu membuat ibu ini kelimpungan mencari jalan keluar dari keterpurukan ekonomi mereka.

“Anak saya tiga pak. Paling besar mau SMA, paling kecil SD. Nomor dua kelas 5,” ujarnya.

“Kami susah pak. Satu hari mau gak makan pak. Pernah kami gak makan satu minggu,” katanya lagi mengisahkan. (snt)

 

Editor: Syahuan

Laporan: Erick Damanik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *