SmartNews, Tapanuli – Bupati Taput Nikson Nababan menggelar rapat khusus untuk meneliti dan mencari hewan atau makhluk misterius yang menyerang ratusan ekor ternak milik warga di Desa Pargompulon, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatara Utara (Sumut), baru-baru ini.
“Menyikapi hewan misterius yang saat ini lagi viral di media sosial, kita mencoba mencari keterangan yang sebenar-benarnya sehingga kita menggelar rapat khusus hari ini,” kata Bupati Nikson Nababan kepada wartawan, Selasa sore (23/6/2020).
Dijelaskan, dalam rapat khusus ini, tim terdiri dari Dandim 0210/Tapanuli Utara, Letkol Czi Agus Widodo, Waka Polres Taput, Tim BKSDA, Tim Pemburu, Dinas Lingkungan Hidup Taput, Camat Siborongborong dan Kepala Desa Pohan Tonga.
Berdasarkan hasil rapat, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Manigor Lumbantoruan dan Kasi Wilayah IV Tarutung menyampaikan bahwa hingga saat ini belum bisa membuat kesimpulan, apa yang menyerang ternak warga tersebut, binatang atau apa.
“Apabila kita teliti bekas luka yang ada dalam foto-foto binatang yang jadi korban tersebut, sepertinya ada kemungkinan seperti bekas benda tajam, tapi itupun belum bisa kita simpulkan karena hanya foto yang kita analisa. Bangkai binatang tersebut sudah sempat dikuburkan dan jejak kaki dan cakaran tidak jelas lagi, sudah kena hujan dan jejak kaki yang lain,” ujar Manigor menjelaskan.
Menyikapi peristiwa tersebut, Bupati Taput menyampaikan telah mengumpulkan berbagai keterangan.
“Saya tegaskan, penelitian dan perburuan tetap dilakukan dan tetap menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat. Jangan menimbulkan keresahan masyarakat lagi karena saat ini masyarakat sudah mulai resah. Pihak Polres dan Kodim tetap melakukan patroli untuk menjamin keamanan masyarakat dan pihak BKSDA untuk tetap koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Muspika,” pinta Nikson.
Bupati juga menyampaikan bahwa saat ini telah dilakukan jebakan untuk binatang tersebut dengan membuat umpan dan memasang CCTV di lokasi-lokasi yang strategis.
“Apabila ditemukan lagi binatang yang menjadi korban untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk segera diautopsi sehingga diketahui penyebabnya. Apakah bekas sayatan benda tajam atau oleh binatang buas,” jelasnya.
“Jangan sembarang memosting berita yang meresahkan masyarakat. Kita teliti dan selidiki dulu sehingga didapatkan penyebab yang pasti. Segala kemungkinan harus kita teliti sehingga dapat informasi yang pasti. Dengan demikian, masyarakat akan bisa kembali bekerja di ladang masing masing dengan tenang,” pungkasnya.
Dalam rapat khusus ini, Kapolsek Siborongborong, B. Silalahi menyampaikan berdasarkan keterangan yang diperoleh di lapangan, bahwa apa yang terjadi baru-baru ini di desa tersebut sudah terjadi beberapa tahun berturut-turut, sejak 2017-2018 dan 2019, yakni ternak bebek, entok dan angsa.
Sebelumnya diberitakan, ternak warga yang diserang makhluk yang belum diketahui jenisnya itu menghisap darahnya dan membiarkan daging ternak tersebut dengan kondisi mati. Sementara pada bagian leher ternak itu mengalami luka. (pr_snt)