4 Tenaga Medis di RSUD Pandan Dinyatakan Positif Corona, 3 Diantaranya Dokter

baktiar
FOTO: Bupati Tapteng Bakhiar Ahmad Sibarani saat Membacakan Surat Hasil Pemeriksaan Swab dari RSU Tarutung terhadap tenaga medis RSUD Pandan. (Foto: Dok_Istimewa)

SmartNews, Tapteng – Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), terus bertambah. Saat ini sebanyak empat orang tenaga medis di RSUD Pandan dinyatakan positif Covid-19 hasil swab TCM dari RSU Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (25/7/2020).

Dalam video temu pers yang digelar Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani dengan wartawan di rumah dinasnya di Kota Sibolga, pada Minggu dini hari (26/7/2020) dijelaskan, bahwa tiga dari tenaga medis yang dinyatakan positif itu adalah dokter yang sehari-hari bertugas di RSUD Pandan, dan satu orang bidan.

Bacaan Lainnya

Adapun keempat tenaga medis tersebut adalah, dr MS (42), jenis kelamin laki-laki, dr SK, (27) perempuan, drg AWP (40) laki-laki, dan LFS, Am.Keb, (28) jenis kelamin perempuan.

“Setelah adanya pasien positif Covid-19, dilakukan pengecekan terhadap 21 orang tenaga medis dan 1 pegawai BPJS Kesehatan yang bertugas di RSUD Pandan. Sesudah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan swab ke laboratorium RSUD Tarutung,” ujar Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Dari hasil pemeriksaan swab, sebanyak empat tenaga medis dinyatakan positif dan sudah dilakukan karantina di bawah pengawasan ketat oleh Dinas Kesehatan Tapteng dan RSUD Pandan.

“Saat ini keempat tenaga medis kita itu dalam kondisi sehat, dan mari kita doakan agar cepat pulih,” ucap Bupati yang didampingi Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, Kadis Kesehatan Nursyam, Kepala BPPD Saffaruddin Ananda Nasution, dan Direktur RSUD Pandan, dr Rikky Harahap.

Bupati juga menyampaikan, pihaknya akan berpikir ulang untuk mengirim pasien ke Medan. Kalau masih ada peluang dan diberikan kesempatan bisa ditangani di RSUD Tarutung, maka akan memilih RSUD Tarutung.

“Bahkan kami akan berusaha agar pasien Covid-19 bisa ditangani di RSUD Pandan tidak usah dirujuk ke mana-mana. Karena saya selaku Bupati bisa langsung mengecek pelayanannya,” tegasnya.

Kepada para tenaga medis, Bupati juga menekankan, bahwa menolong keselamatan masyarakat adalah harga mati, namun keselamatan diri tenaga medis dan keluarga juga adalah harga mati.

“Jangan karena semangat melayani masyarakat tidak memikirkan keselamatan diri sendiri, sehingga tidak menggunakan APD untuk menangani pasien. Wajib pakai masker, gunakan sarung tangan, helm penutup. Dan kalau curiga terhadap pasien tersebut gunakan APD lengkap demi keselamatan,” pungkasnya. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *