SNT, Tapteng – Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani berang. Pasalnya, ia menyebut mendapat laporan dari aparaturnya bahwa ada oknum OKP di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), diduga melakukan pemerasan ke masyarakat dan instansi pemerintah berkedok kegiatan pelantikan.
Karenanya, berdasarkan laporan tersebut, Bupati Bakhtiar Ahmad SibaranI minta masyarakat Tapteng dan instansi pemerintah dan swasta agar tidak melayaninya.
Bakhtiar menyarankan, jika ada yang demikian agar segera melaporkannya kepada polisi agar ditangkap dan diproses.
“Saya minta dan tegaskan kepada seluruh masyarakat Tapteng, dan instansi pemerintah dan swasta agar tidak melayani oknum-oknum OKP yang meminta uang dengan modus kegiatan pelantikan, dan juga kegiatan lainnya,” tegas Bupati Bakhtiar kepada wartawan, Rabu malam (28/10/2020).
“Segera laporkan ke pihak yang berwajib atau ke Polres Tapteng agar diproses, karena hal itu tindakan yang meresahkan, apalagi di situasi sulit pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” jelas Bakhtiar.
Orang nomor satu di Tapteng itu pun meminta Polres Tapteng agar segera menindaklanjuti, apabila ada laporan dari masyarakat dan juga dari instansi pemerintah atas dugaan tindakan pemerasan yang dilakukan oleh oknum OKP, atau oknum LSM dengan modus kegiatan pelantikan dan kegiatan lainnya.
“Tidak bisa kita biarkan ada tindakan yang demikian. Saya selaku Bupati siap menghadapinya, mau OKP apa pun itu, mau LSM apa pun itu, entah siapapun dekingnya itu, siap kita hadapi,” tegasnya lagi.
“Pemerintah tidak boleh kalah dengan perbuatan yang demikian. Sekali lagi saya minta kepada seluruh masyarakat dan instansi pemerintah dan swasta serta Dinas-dinas di Pemkab Tapteng, agar tidak melayani oknum OKP, atau LSM yang diduga melakukan pemerasan dan menakut-nakuti. Segera laporan ke Polres Tapteng atau kepada saya selaku Bupati, dan saya pastikan akan diproses,” sambungnya.
Selain itu, Bupati Tapteng juga tidak lupa mengapresiasi tindakan cepat dari kepolsiain atas terjadinya pemalakan yang dilakukan warga baru-baru ini kepada sopir-sopir truk yang melintas di kawasan Batu Lubang (jalan Sibolga-Tarutung).
“Jika tidak segera ditindak, perbuatan itu akan menjadi-jadi, dan masyarakat semakin resah,” pungkasnya. (red)