SNT, Tapteng – Sekdakab Tapteng, Hendri Susanto Lumbantobing mewakili Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani memimpin apel siaga bencana 2020, bersama jajaran TNI, Polri, dan Basarnas, di lapangan Mapolres Tapteng, Senin (9/11/2020).
Dalam amanat Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani yang disampaikan Hendri Susanto Lumbantobing, mengatakan sejak terbitnya UU 24/2007, tentang penanggulangan bencana, bahwa wilayah NKRI memiliki kondisi geografis geologis hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana.
Baik yang disebabkan faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia, hingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan kerusakan lingkungan, juga kerugian harta benda serta dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan.
“UU 24/2007 merupakan perangkat hukum pertama yang merubah paradigma penanggulan bencana dari responsif ke preventif atau pengelolaan risiko bencana,” katanya.
Menurut dia, apel kesiapsiagaan bencana nasional ini menjadi wajib untuk digalakkan, khususnya bagi masyarakat Tapteng.
Memasuki November, intensitas hujan khususnya di daerah ini cukup tinggi. Hal ini bisa berdampak terjadinya bencana longsor maupun banjir di wilayah Kabupaten Tapteng.
“Pada awal tahun 2020, kita dihadapkan bencana banjir yang diakibatkan derasnya hujan dan meluapnya air sungai, serta bencana longsor yang mengakibatkan terhambatnya arus transportasi,” terangnya.
Pemerintah pusat dan daerah mengajak seluruh lembaga swadaya masyarakat dan semua pihak terkait agar turut bersama dalam hal kesiapsiagaan bencana. Kemudian berupaya meningkatkan partisipasi aktif komunitas dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.
Hal terpenting adalah mengajak seluruh elemen masyarakat ikut peduli terhadap lingkungan dan usaha penanggulangan bencana, agar masyarakat mengerti dan selamat dari bencana. (red)