Ambulans Tak Bisa Distarter, Mobil Pendeta Bawa Pasien ke RSU Dolok Sanggul, Meninggal Dunia Diperjalanan Menuju Medan

Pasien saat Dievakuasi ke Mobil Pribadi Gegara Ambulans Tak Bisa Distarter.
Pasien saat Dievakuasi ke Mobil Pribadi Gegara Ambulans Tak Bisa Distarter. (Dok-istimewa)

SNT, Humbahas – Setelah sempat terlantar dan tidak mendapatkan penanganan serius dari pihak Puskesmas Baktiraja, pasien bernama Jolpen Banjarnahor, meninggal dunia Kamis malam (1/4/2021).

Pasien warga Desa Marbun Tonga Dolok, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara menghembuskan nafas terakhirnya saat diperjalanan menuju rumah sakit rujukan.

Bacaan Lainnya

Pasien tersebut tadinya akan dirujuk ke salah satu RS di Kota Medan. Namun saat masih di Kabupaten Dairi menuju kota Medan, pasien diketahui sudah tidak bernyawa lagi.

“Bapatua saya itu (pasien). Belum sampai di kota Medan sudah meninggal di Sidikalang,” kata Hotman Marbun, salah satu keluarga pasien kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).

Almarhum Jolpen Banjarnahor yang menghembuskan nafas terakhirnya meninggalkan istri dan 7 orang anak.

Menurut informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, pasien sebelumnya diduga menderita penyakit jantung.

“Umurnya (pasien) sekitar lima puluh sekian, belum ada enam puluh,” ujar Hotman.

Diberitakan sebelumnya, Jolpen sempat dilarikan pihak keluarga ke Puskesmas Baktiraja pada Kamis siang (1/4/2021) kemarin.

Namun nahasnya, sesampai di sana, pasien disebut tidak mendapatkan penanganan dari pihak Puskesmas. Dokter yang bertugas di sana juga diketahui tidak berada di tempat.

Lebih pedihnya lagi, saat akan dirujuk ke RSUD Dolok Sanggul, ambulans milik Puskesmas tersebut pun ternyata mengalami kerusakan. Selain kondisi ambulans yang sudah karatan tak terawat, mesinnya pun tak bisa distater.

Para warga yang merupakan keluarga dari pasien sudah berjuang beberapa kali untuk menghidupkan mesin ambulans dengan cara didorong, namun tidak berhasil.

Lantas, beberapa warga pun melampiaskan kekesalannya dengan cara menghempaskan pintu ambulans tersebut.

Akhirnya, pasien yang tengah dalam sekarat itu pun berhasil dibawa ke RSUD Dolok Sanggul setelah dibawa menggunakan sebuah mobil warga yang bermurah hati di sana.

“Kami membawanya (pasien) menggunakan mobil seorang Pendeta HKBP Sinambela. Untunglah ada mobil dia Lae,” kata salah satu keluarga pasien, Charlos Purba kepada awak media, Kamis malam(1/4/2021).

Namun sayangnya lagi, cerita Charlos, meski sudah sampai di RSUD Dolok Sanggul, pasien tetap tak kunjung mendapatkan perawatan. Padahal, menurut pengakuan keluarga, mereka sudah nyaris setengah harian tiba di sana.

“Alasannya, tidak ada dokter bagian dalam,” sambung Charlos.

Akhirnya, setelah menunggu lama, pasien pun segera dibawa ke Kota Medan. Pasien rencananya akan di rawat di salah satu RS di kota Medan, mengingat kondisinya yang makin memburuk.

Namun sayangnya, belum sampai di Kota Medan, nyawa pasien sudah tidak tertolong.

Pihak Puskesmas Baktiraja sendiri sampai saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan human error itu.

Sampai saat ini, wartawan masih berupaya mendapatkan informasi dari dr Grace, selaku Kepala Puskesmas Baktiraja. (rtb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *