SNT – Bupati Taput Nikson Nababan bersama President Director PT. Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menandatangani perpanjangan perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah untuk pengembangan Bandara Internasional Silangit di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara dengan PT.Angkasa Pura II (Persero), Kamis (7/10/2021).
“Bandara Internasional Silangit adalah sebuah terobosan yang terwujud dari sebuah cita-cita. Terima kasih untuk pengembangan dan pelayanan terbaik yang telah diberikan selama ini. Sebagai rasa terima kasih kami, saya akan terus berupaya meningkatkan demand untuk transportasi udara dari Bandara Internasional Silangit, salah satunya dengan terus berupaya mewujudkan Universitas Negeri di Tapanuli Utara, sehingga kunjungan keluar masuk Taput melalui bandara ini bisa terus meningkat,” kata Bupati Nikson Nababan.
“Dengan perpanjangan perjanjian ini, kami juga berharap Pendapat Asli Daerah (PAD) dari sewa tanah untuk pengembangan Bandara Internasional Silangit bisa menambah PAD Taput,” kata Nikson.
Sementara itu, President Director PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Taput selama ini, sehingga bisa terealisasi pengembangan Bandara Internasional Silangit dengan baik.
“Kami telah berkomitmen bahwa Angkasa Pura II akan tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan Bandara Internasional Silangit sebagai titik penting kawasan ekonomi khusus dan destinasi wisata Danau Toba bisa dikawal,” kata Awaluddin.
“Bandara Internasional Silangit termasuk bandara paling disukai setelah Bandara Kualanamu. Setelah perpanjangan perjanjian kerjasama ini, selanjutnya kami akan mengoptimalkan alat transportasi dan pelayanan yang lebih baik,” ungkapnya.
Awaluddin menjelaskan bahwa kondisi panjang runway saat ini mencapai 2.650 meter, dengan luas terminal 700 ribu perpax. Karenanya, pihak Angkara Pura II berterimakasih atas adanya tambahan lahan dari Pemkab Taput seluas 21 hektar dari sebelumnya hanya 142 hektar.
“Akan kita gunakan untuk pembangunan visibility guna keselamatan pesawat saat kondisi kabut. Jadi pesawat nantinya tidak takut lagi take off maupun landing dengan kondisi cuaca apapun,” jelas Awaluddin.
Untuk diketahui, perpanjangan kerjasama pemanfaatan lahan dengan Angkasa Pura II awalnya pada 15 Februari 2016 silam, dan hari ini Kamis (7/10) dilakukan pembaharuan dengan penambahan 21 hektar, sehingga kini total yang dimanfaatkan seluas 163 hektar. (snt)