SNT – Tiga rumah warga di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara yang berada di belakang perbukitan rusak parah diterjang longsor, Selasa (9/11/2021) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Perbukitan yang longsor ini terjadi di Dusun II jalan Pancur Malakka, Desa Mela I, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng.
Salah satu korban longsor bernama Eva Kristiana Hutabarat (40) mengatakan sebelum terjadi longsor, ia yang sedang tidur bersama anaknya mendengar suara seperti petasan. Karena merasa curiga akan terjadi sesuatu, Eva dan anaknya langsung bangun dan bergegas menyelamatkan diri keluar rumah bersama tetangganya yang juga menjadi korban longsor tersebut.
Menurut Eva, longsor terjadi setelah hujan mengguyur daerah itu Senin (8/11) malam kemarin. “Awalnya sih ada bunyi kayak suara petasan gitu. Setelah itu aku terbangun. Apa itu? dan makin kencang, makin kencang. Setelah itu kutarik anakku gak ada lagi kubilang ngomong apalagi. Trus kubuka pintu gak bisa karena udah datang dari belakang (longsor). Lalu kudobrak lah pintu rumah kami, baru kami bisa keluar,” kata Eva kepada wartawan di lokasi, Selasa siang.
Setelah itu, Eva bersama anaknya langsung melompat dari pintu untuk menyelamatkan diri. “Saya bersama anakku kemudian berteriak minta tolong kepada warga,” kata Eva seraya menyebut bahwa suaminya sedang berada di luar daerah saat terjadi longsor.
Karena fokus untuk menyelamatkan diri, Eva tidak sempat mengevakuasi barang-barang di rumahnya. “Gak sempat, gak sempat (menyelamatkan barang-barang di rumahnya). Total memang langsung datang longsornya,” ungkapnya.
Mendapat kabar terjadi longsor, Kapolres Tapteng, AKBP Jimmy Christian Samma turun meninjau lokasi longsor.
Jimmy Christian mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Hari ini para korban longsor sudah kita evakuasi di sini, dan kita juga bersama personel bersama Camat Tapian Nauli, petugas BPBD Tapteng membantu mengevakuasi barang-barang korban dari dalam rumah mereka,” ujar Jimmy.
Dijelaskannya, rumah yang rusak parah diterjang longsor dari perbukitan dengan ketinggian sekitar 15 meter. Kini, di lokasi sudah disediakan tenda pengungsi yang dipersiapkan BPBD Tapteng untuk menampung korban longsor.
Selain itu, dapur umum untuk para korban longsor akan didirikan di lokasi. “Kita juga mendirikan tenda penampungan korban longsor, mendirikan dapur umum. Bantuan sembako juga sudah kita serahkan bersama camat,” jelas Jimmy didampingi Kasat Reskrim AKP Sisworo dan Kasat Lantas Polres Tapteng AKP Nasrul.
Kapolres juga mengimbau masyarakat Tapteng yang bermukim di bawah-bawah bukit agar mengantisipasi siklus perubahan cuaca di Kabupaten Tapanuli Tengah. “Karena kita lihat tanah di Kabupaten Tapanuli Tengah ini berbukit-bukit,” jelas Jimmy. (snt)