SNT, Tapteng – Awan tebal menjadi penyebab Hilal awal Bulan Syawal 1443 Hijriah di wilayah Sumatra Utara (Sumut), tidak terlihat, setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan, melakukan pengamatan di dua lokasi, Senin (1/5/2022).
Demikian disampaikan Kepala BMKG wilayah I Medan, Darmawan, usai melakukan pengamatan Hilal dari Pantai Bina Asih, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut.
Darmawan mengungkapkan memang sempat ditemukan indikasi Hilal saat dilakukan pemantauan sekitar satu jam dari lokasi pantai tersebut, namun setelah hasilnya dikirim ke BMKG Pusat di Jakarta untuk dipastikan, dinyatakan tidak hilal.
“Ada suspect dua citra yang kami suspect itu indikasi ini Hilal. Itu pada menit 427 dan 428. Kami sudah kirim ke pusat. BMKG pusat kemudian akan menentukan apakah itu Hilal atau tidak,” jelasnya didampingi Kepala Stasiun BMKG FL.Tobing Tapteng, Ahmad Ubaedillah.
“Setelah analisa dari pusat mengatakan, bahwa itu tidak hilal,” sambung Darmawan.
Menurutnya, saat dilakukan pengamatan Hilal, BMKG wilayah I Medan tidak dapat fokus melihat matahari.
“Karena mataharinya itu di balik awan, sehingga buram. Kemudian yang kedua, memang awan tebal sekali di sini, tapi ada celah yang bisa kita lihat di situ, sehingga kami mengikuti SOP pusat, karena memang dikatakan itu tidak hilal, kami ikut,” ungkap Darmawan.
Dia juga menjelaskan bahwa pengamatan Hilal yang kedua yang dilakukan di wilayah Kota Sibolga, juga tidak terlihat. “Kalau di Medan tidak terlihat karena tertutup oleh bukit barisan,” pungkasnya. (snt)