SNT, Tapteng – Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) melaksanakan simulasi latihan penanganan unjuk rasa (Unras) dampak naiknya harga BBM. Simulasi ini dilaksanakan di Terminal Terpadu Pandan, Jalan Jend Feisal Tanjung Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pandan, Tapteng, Jumat (9/9/2022).
Kapolres Tapteng, AKBP Jimmy Christian Samma, dan Waka Polres AKBP Rokhmat, bertindak selaku instruktur dalam simulasi ini. Turut dihadiri oleh Kadis Perhubungan Tapteng, Kabag Ops AKP Ricardo Siahaan, Kasat Intelkam Polres Tapteng, AKP Jonel Situmorang, Kasat Samapta, AKP Tohap Sibuea, dan para PJU Polres.
“Latar belakang dilakukannya simulasi ini pasca diumumkannya penyesuaian harga BBM oleh Pemerintah pada Jumat lalu yang membuat resah masyarakat pengguna transportasi, pekerja buruh maupun masyarakat lain yang berdampak adanya kenaikan BBM,” kata AKBP Rokhmat.
“Keresahan masyarakat ditandai dengan adanya mogok jasa transportasi dan mau berburu di hari kedua penyesuaian harga BBM, kegiatan tersebut akan ditindaklanjuti dengan rencana melakukan unjuk rasa menuntut untuk dikembalikan harga BBM seperti semula dikarenakan akan menyengsarakan rakyat,” katanya.
“Simulasi ini dilaksanakan karena dimungkinkan pada saat adanya unjuk rasa akan terjadi rusuh massal yang akan berakibat dari buruk untuk kestabilan ekonomi di wilayah hukum Polres Tapteng,” sambung Rokhmat.
Dijelaskan, skenario latihan diangkat dari situasi tahapan-tahapan tindakan sesuai Perkap Nomor 16 Tahun 2006 tentang Dalmas dan Perkap 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian.
“Dalam skenario latihan penanganan unras dalam rangka kenaikan BBM, Polres Tapteng menampilkan simulasi kerusuhan masyarakat pendemonstrasi hingga bakar ban serta pendorongan massa menggunakan water cannon AWC,” jelasnya.
Waka Polres Tapteng menjelaskan kegiatan ini melibatkan 200 personel dan Polsek jajaran sebagai bentuk latihan dan pengingat ke depan bagaimana cara dan SOP pengendalian massa di lapangan. Dalam kesempatan itu, Kapolres Tapteng memberikan apresiasi atas pelaksanaan simulasi tersebut.
“Semoga latihan ini dapat menambah ilmu dan mempererat jiwa kebersamaan di lapangan dalam melaksanakan tugas pemgendalian massa, dan kita berharap semoga di Kabupaten Tapteng tidak ada unjuk rasa dan situasi tetap kondusif,” harapnya. (SNT)
Follow Twitter: Smartnewstapanuli.com