SIBOLGA – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga memaparkan kondisi terkini perkembangan ekonomi di wilayah kerjanya.
Pemaparan disampaikan langsung oleh KPw BI Sibolga, Yuliansah Andrias, didampingi Deputi Kepala KPw BI Sibolga, Jonataruli Sidabalok, dan Kepala Unit Data Statistik dan Kehumasan, Muhammad Fajar Andrianto.
Dihadapan awak media, Kamis (16/2/2023), Yuliansah Andrias menerangkan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi di 16 kabupaten/kota di wilayah kerja BI Sibolga bertumbuh positif.
“Kita mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Sibolga tahun 2021, positif. Kabupaten Padang Lawas menduduki rangking tertinggi dengan laju pertumbuhan 3.83% (yoy), namun masih lebih rendah dibandingkan Kabupaten Labuhanbatu yang memiliki laju pertumbuhan sebesar 3.85% (yoy). Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki laju pertumbuhan terendah dengan nilai yang sama sebesar 2.0% (yoy),” paparnya.
Kemudian Yuliansah menyampaikan perkembangan ekonomi di Kota Sibolga yang menunjukan tren perbaikan, namun belum normal. Menurutnya, 70% ekonomi Kota Sibolga ditopang sektor perdagangan besar, perikanan, konstruksi dan transportasi.
Indikator tingkat pengangguran terbuka (TPT), tingkat kemiskinan maupun indeks pembangunan manusia (IPM) menunjukkan pertumbuhan yang membaik, namun demikian perlu diperhatikan ketimbangan pendapatan Kota Sibolga (Gini Ratio) mengalami peningkatan menjadi 0.35% tahun 2022.
“Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan perbaikan, namun cenderung hati-hati. Hasil survei kegiatan dunia usaha yang mengambarkan kondisi kinerja sektor ril di wilayah kerja BI Sibolga mengalami peningkatan pada akhir 2022, seiring dengan akselerasi konsumsi pada periode perayaan Natal dan Tahun Baru. Kinerja konsumsi yang membaik ini juga terpantau pada indeks Suvei Pedagang Eceran yang meningkat pada periode Januari 2023. Namun demikian, Indeks Keyakinan Konsumen masih berada di bawah 100, seiring dengan perkiraan perekonomian yang akan memasuki resesi pada tahun 2023.
Menurut Yuliansah, pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, sesuai dengan prediksi BI. “Sesuai yang kita prediksi sebelumnya, memang pertumbuhan ekonomi di level nasional dan juga provinsi sebagai kita jelaskan, pertumbuhan positif, bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dan kembali sebelum pandemi. Kisarannya lima persen tadi kita bicarakan,” terang Yuliansah.
“Ini memang tidak lain faktor utamanya adalah mulai berkurangnya dampak pandemi dari akhir tahun lalu, dan juga sebagaimana kita ketahui pelonggaran PPKM juga turun yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Selain itu, Yuliansah Andrias juga memprediksi peluang pertumbuhan ekonomi di even F1 Powerboat World Championship di Danau Toba. “Terkait dengan F1 Powerboat, memang sebagaimana yang kita sampaikan tadi, untuk support Bank Indonesia, terkait beberapa UMKM, beberapa UMKM binaan Bank Indonesia, nanti akan Showcase di area tribun balapan untuk menunjang pengunjung-pengunjung yang nonton. Jadi, biasanya kan pengunjung itu suka souvenir yang sifatnya kedaerahan. Nah, ini kita siapkan, mulai dari kain hingga makanan-makanan khas daerah,” ujarnya. (ren)