Seorang Satpam PT Nauli Sawit di Tapteng Ditemukan Gantung Diri di Rumahnya

IMG 20230911 WA0038
Korban saat ditemukan gantung diri di pintu kamar mandi.
TAPTENG – Diduga karena tekanan ekonomi, seorang Satpam perkebunan sawit di Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pintu kamar mandi dengan menggunakan seutas kain warna biru, Minggu (10/9/2023) siang sekitar 14.00 WIB.

Mendapat informasi dari masyarakat, Kapolsek Barus AKP Heryanto Hasiholan Panjaitan bersama personel dan Kepala Desa langsung turun ke lokasi.

“Setibanya di TKP, Kapolsek Barus dan personel melihat korban berinisial NS (49) telah meninggal tergantung dengan satu utas kain warna biru di kosen pintu kamar mandi milik korban. Korban merupakan Satpam PT. Nauli Sawit warga Dusun II Desa Lobutua Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah,” kata Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor melalui Kasi Humas, Kompol H.Gurning dalam keterangannya kepada awak media, Senin (11/9/2023) sore.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan, Polsek Barus bersama dokter Puskesmas Andam Dewi melakukan pemeriksaan luar tubuh korban. “Ditemukan luka pada lidah akibat tergigit saat korban gantung diri,” kata Gurning.

Lebih lanjut disampaikan, menurut keterangan istri korban HN (45) kepada petugas, bahwa sekira pukul 13.30 WIB, Minggu (10/9/2023), HN pergi ke kantor desa untuk mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK dan meninggalkan korban di rumah bersama anaknya VSS (14).

“Namun sekira pukul 14.00 WIB, VSS melihat ayahnya sudah tergantung di kamar mandi rumahnya, selanjutnya memberitahukan kejadian itu kepada abang sepupu korban MS (58) dan melihat korban sudah tidak bernyawa lagi,” jelas Gurning.

“Dari informasi yang dikumpulkan di lapangan dan keluarga korban, bahwa korban diduga gantung diri akibat tekanan ekonomi,” katanya.

Dari TKP, Polisi mengamankan barang bukti satu utas kain warna biru dengan panjang kira-kira satu meter dan satu helai celana pendek warna abu-abu.

“Korban sudah diterima oleh keluarga dengan surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi,” tutup Gurning. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *