Temu Responden 2024, Riza Putera: Kinerja BI Sibolga Baik

IMG 20241216 WA0005 scaled
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga melaksanakan Temu Responden.

SIBOLGA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sibolga menggelar temu responden akhir tahun 2024, Senin (16/12/2024).

KPw BI Sibolga, Riza Putera dalam sambutannya mengatakan temu responden dilaksanakan seluruh Bank Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan engagement dan silaturahmi dengan seluruh responden survei, sekaligus sebagai wujud terima kasih BI kepada responden atas dukungan, partisipasi dan kerjasama dalam pelaksanaan survei selama ini.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan ini, Riza Putera juga memaparkan bahwa KPw BI Sibolga merupakan kantor representasi Bank Indonesia yang memiliki wilayah kerja di 16 kabupaten/kota, mulai dari zona Pantai Barat Sumut, yaitu Sibolga, Tapteng, Padangsidimpuan, Tapsel, Paluta, Palas dan Madina.

Kemudian sebagian zona dataran tinggi, yaitu Toba, Humbahas, Taput, Samosir, serta seluruh wilayah di zona kepulauan mencakup Gunungsitoli, Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat.

“Salah satu tugas kami sebagai perwakilan Bank Indonesia di daerah adalah melaksanakan Survei dan Liaison atau wawancara untuk memperoleh data dan informasi terkini mengenai dinamika aktual di tingkat pelaku usaha,” kata Riza Putera.

“Data dan informasi yang kami peroleh tersebut, selanjutnya kami olah dan analisis untuk mendukung perumusan kebijakan di Kantor Pusat Bank Indonesia maupun sebagai masukan dalam perumusan kebijakan di daerah, baik terkait pengendalian inflasi maupun pengembangan ekonomi dan keuangan di daerah,” sambungnya.

Riza Putera menjelaskan, perumusan kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka mendukung tujuan Bank Indonesia sebagai bank sentral, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, yang ditopang oleh 3 tugas pokok Bank Indonesia, yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Adapun beberapa jenis survei yang dilakukan antara lain adalah survei
PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis), Survei Penjualan Eceran (SPE), Survei Pemantauan Harga (SPH), Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Konsumen (SK) serta survei Liaison/wawancara pelaku usaha,” terang Riza Putera.

Lebih lanjut disampaikan, beberapa data yang dihasilkan dari survei tersebut diantaranya adalah perkembangan harga pangan, perkembangan usaha, kapasitas produksi, investasi, penjualan, konsumsi, dan data-data lainnya.

Katanya lagi, pengumpulan data perkembangan tingkat harga pangan, ditujukan untuk mendapatkan informasi dini mengenai perkiraan inflasi dan menyediakan informasi harga pangan yang dapat menjadi rujukan bagi konsumen dalam berbelanja maupun bagi Pemerintah Daerah beserta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam melakukan stabilisasi harga.

“Sementara itu data dan informasi mengenai kinerja produksi dan
penjualan, investasi, penggunaan tenaga kerja, dan lain-lain yang
kami peroleh dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dan
wawancara Liaison digunakan untuk mengetahui dinamika pada
sektor dunia usaha yang tentunya sangat berharga bagi kami dalam
menyusun asesmen dan masukan bagi pemangku kepentingan,” jelas Riza Putera.

“Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas data serta
informasi yang kami peroleh tersebut, secara berkala kami juga
melakukan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan setidaknya
3 aspek yaitu ketepatan waktu penyampaian data, partisipasi
responden dalam survei dan kualitas data, termasuk kelengkapan data dan korelasi dengan indikator ekonomi yang dipublikasikan BPS,” tambahnya.

Kpw BI Sibolga lebih lanjut menjelaskan, berdasarkan evaluasi sampai dengan periode survei bulan November 2024, kinerja survei Bank Indonesia Sibolga di Tahun 2024 terbilang cukup baik, meski terdapat beberapa faktor yang perlu ditingkatkan, terutama pada aspek partisipasi responden dan korelasi dengan data ekonomi yang dipublikasikan oleh BPS khususnya terkait informasi harga-harga.

“Sebagaimana kita ketahui, data telah menjadi komoditas berharga
dalam era digital saat ini. Ketika data tersebut valid dan akurat, dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian suatu negara,” jelasnya.

Riza menambahkan, dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, akurasi dan validitas data hasil survei yang diperoleh Bank Indonesia akan berdampak positif pada empat hal berikut, menghasilkan analisis kondisi perekonomian yang lebih akurat, pengambilan kebijakan yang tepat sasaran, sebagai early warning system ekonomi regional, dan mendorong terciptanya inovasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Mengingat pentingnya peran data, survei dan liaison tersebut, tentunya kerjasama dan dukungan bapak ibu sekalian untuk dapat memberikan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini dan tepat waktu sangat diperlukan, baik yang dikumpulkan secara langsung maupun melalui tenaga surveyor di lapangan,” imbuhnya.

“Sekali ini kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak ibu sekalian atas partisipasi dan kerjasama yang sudah terjalin selama ini baik dalam kegiatan survei ataupun liaison. Kedepannya, kami berharap agar partisipasi, komitmen, sinergi dan koordinasi dengan bapak ibu dapat lebih baik lagi,” Kpw BI Sibolga, Riza Putera menambahkan.

Acara temu responden ini dihadiri Area Head PT Mandiri Pematang Siantar, Muhammad Afriazi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Suwarha Warno Wirapermana, Pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Pimpinan Cabang Perbankan di wilayah Sibolga-Tapteng, Pimpinan Perusahaan Responden Survei dan Liaison Bank Indonesia Sibolga, baik dari jajaran Manajemen Perusahaan, Pengurus Asosiasi Pengusaha, Pimpinan Perbankan, Pedagang Besar dan Eceran, Surveyor Bank Indonesia dari Padangsidimpuan, Sibolga, dan Gunungsitoli, dan undangan lainnya. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *