Dinkes Tapteng Ungkap Gejala yang Dirasakan Siswa SMAN 1 Matauli Pandan yang Diduga Keracunan Makanan

IMG 20250501 WA0047
Foto: Kantor Dinas Kesehatan Tapteng (Dok/Ist)

TAPTENG – Selain merasakan mual dan pusing, para korban dugaan keracunan makanan siswa SMAN Matauli Pandan, di Kabupaten Tapanuli Tengah (Sumatra Utara (Sumut), merasakan detak jantung cepat, panas, keringat dingin, bibir bengkak, hingga sesak.

Kondisi ini diungkapkan oleh penanggung jawab Kesling Dinas Kesehatan Tapteng, Agustina Hutauruk, Rabu (30/04/2025), di ruang kerjanya.

Bacaan Lainnya

“Selain mual dan pusing, korban juga merasakan detak jantung cepat, panas, keringat dingin, bibir bengkak, hingga sesak,” ungkap Agustina.

Ia mengungkapkan, kondisi serius itu didapatkan dari hasil inspeksi dan penelusuran menyeluruh yang dilakukan pihaknya.

Namun Agustina tidak mau memastikan jika gejala tersebut diakibatkan menu makan siang yang disajikan pihak sekolah.

“Kita lihat dulu hasilnya. Sampel makanannya kan sudah kita bawa ke laboratorium untuk diperiksa,” katanya.

Menanggapi jumlah siswa yang mengalami gejala dugaan keracunan hanya puluhan orang, sementara siswa yang bersantap siang saat itu ratusan orang, wanita berkacamata itu menyimpulkan banyak faktor. Salah satunya faktor kekebalan tubuh.

Terkait ketentuan pelaku penyedia makanan untuk asrama, Agustina menegaskan harus mengutamakan jaminan kualitas dan keamanan, serta tidak boleh sepele.

Menurutnya, jika ada pelaku penyedia makanan yang belum terstandarisasi namun tetap menjalankan usahanya, sanksinya sangat berat.

“Sanksinya berat, tapi itu bukan ranah kami,” kata Agustina.

Sementara itu, Kapolres Tapteng, AKBP
Wahyu Endrajaya, yang dikonfirmasi melalui pesan tertulis WhatsApp, belum memberikan tanggapan seputar insiden dugaan keracunan makanan di SMAN 1 Matauli Pandan, yang menyebabkan 27 siswa dilarikan ke rumah sakit.

Belum juga diperoleh informasi resmi lebih lanjut dari pihak sekolah terkait insiden kejadian yang terjadi, pada Selasa (29/04/2025) siang. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *