Kementerian ESDM Pastikan Pemulihan Operasional PLTU Labuhan Angin

IMG 20250509 WA0001
FOTO: PLTU Labuhan Angin.

TAPTENG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa insiden kebakaran yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Unit 1, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatra Utara (Sumut), pada Kamis malam (08/05/2025) pukul 21.40 WIB, tidak berdampak pada pasokan listrik di wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).

Sebagai respons cepat, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah menurunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi menyeluruh.

Bacaan Lainnya

Investigasi dilakukan guna mengidentifikasi penyebab insiden sekaligus sebagai langkah antisipatif.

“Kami menurunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu di Jakarta, Jumat (09/05/2025).

Laporan PT. PLN Indonesia Power, kata Jisman, bahwa kebakaran yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh sambaran petir dengan intensitas tinggi.

“Sambaran tersebut memicu ledakan lokal di salah satu bagian fasilitas. Atas upaya respons cepat tim lapangan, api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari dua jam,” ujarnya.

“Kebakaran yang terjadi di PLTU Labuhan Angin Unit 1 tidak berdampak pada konsumen listrik. Subsistem Sumbagut tetap beroperasi secara normal, meskipun pasokan daya cadangan berkurang 70 MW akibat PLTU yang dipadamkan akibat kebakaran,” sambungnya.

Selain itu, sambung Jisman, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini. Seluruh personel yang bertugas berada dalam kondisi selamat, dan prosedur tanggap darurat telah dijalankan secara sigap dan efektif.

“Saat ini, proses pembersihan area terdampak tengah berlangsung, disertai dengan pemeriksaan menyeluruh oleh tim teknis. Seluruh sistem dan peralatan utama sedang dikaji untuk memastikan kelayakan dan keamanan operasional. Upaya pemulihan difokuskan pada pengecekan menyeluruh baik boiler, turbin, generator, serta sistem kontrol dan proteksi,” ujarnya.

PLN Indonesia Power juga, lanjut Jisman, telah menyiapkan rencana pemulihan operasional secara bertahap. Tahapan ini meliputi pengujian sistem kelistrikan, penggantian komponen yang terdampak, dan verifikasi akhir kelayakan operasi oleh pihak independen dan regulator.

“Operasional unit diperkirakan dapat mulai berjalan kembali dalam beberapa minggu ke depan, tergantung hasil evaluasi teknis dan keselamatan. PLN Indonesia Power menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keselamatan kerja dan keandalan sistem, serta memastikan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait dalam proses penanganan dan pemulihan pasca kejadian,” Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menambahkan.

Sebagai informasi, PLTU Labuhan Angin terletak di Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapteng, Sumut.

Pembangkit ini diresmikan pada 28 Januari 2010 dan memiliki kapasitas 2×115 MW. Pembangkit telah andal beroperasi dalam memasok tenaga listrik di subsistem Sumatera Bagian Utara selama 15 tahun. (ren/ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *