Smart News Tapanuli, SIBOLGA – Pada Januari 2018, Kota IHK di wilayah kerja BI Sibolga yakni Kota Sibolga dan Kota Padangsidimpuan mengalami Inflasi.
Sibolga inflasi 1,28% (mtm) dan Padangsidimpuan inflasi 0,28% (mtm). Realisasi inflasi kedua kota ini sejalan dengan siklus inflasi pada pergantian tahun.
“Secara tahunan Sibolga inflasi 3,89% (yoy) dan Padangsidimpuan 2,99% (yoy),” kata analisis BI Sibolga Agni Alam Awirya, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/2/2018).
Inflasi Sibolga terkerek kenaikan harga komoditas cabai merah, bawang merah dan ikan. Meski inflasi Sibolga di awal tahun tinggi, pencapaian inflasi tahunan kedua kota IHK pada akhir 2018 diharapkan berada dalam sasaran inflasi nasional 3,5 ±1%.
Berdasarkan kelompoknya, inflasi Volatile Foods (VF) di Sibolga masih tinggi akibat kenaikan harga cabai merah.
Namun di Padangsidimpuan kelompok VF malah deflasi 0,31%. Karena pada periode yang sama, cabai merah di Kota Padangsidimpuan mengalami penurunan.
Sementara itu, inflasi Administered Price (AP) di dua kota ini relatif sama, Padangsidimpuan 0,82 (mtm) dan Sibolga 0,81% (mtm).
Inflasi kelompok inti di Kota Sibolga dan Kota Padangsidimpuan terpantau stabil. Sibolga 0.96% (mtm) dan Padangsidimpuan 0,25%(mtm).
Dibanding kota IHK lainnya di kawasan Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan mencatat inflasi terendah 0,28% (mtm), sementara Kota Sibolga menjadi yang tertinggi dengan inflasi 1,28%(mtm).
Tingginya tekanan inflasi pada awal 2018 ini diharapkan segera dieliminasi pada periode berikutnya sehingga sasaran inflasi nasional dapat tercapai. (Red)