Ayah Wiratama Bercucuran Air Mata Tak Kuasa Melihat Kondisi Anaknya

orangtua korban
Ayah Korban Terlihat Shock Ketika Disambangi Warga.

Smart News Tapanuli, SARUDIK – Antoni Melayu, orangtua Wiratama Melayu seakan tidak percaya atas kepergian putranya untuk selama-lamanya diusia 2,5 tahun. Antoni hanya menangis meratapi anaknya ketika berhasil ditemukan dan dievakuasi kerumah keluarganya, Minggu, (11/2/2018) siang di Lorong VIII, Lingkungan V, Kelurahan Pasir Bidang, Kecamatan Sarudik, Kab. Tapteng, Sumut.

Bahkan ketika berada didalam mobil milik BPBD Sibolga saat hendak membawa anaknya untuk dikebumikan ke pekuburan ujung Sibolga, Antoni hanya mencucurkan air mata, kendati pun sejumlah warga datang menyalami dan mengucapkan turut berduka atas peristiwa yang menimpa keluarganya.

Bacaan Lainnya

Sekitar pukul 12.00 WIB, jasad korban dibawa menuju pekuburan umum ujung Sibolga dengan menggunakan mobil BPBD kota Sibolga.

Wiratama Melayu awalnya diduga tercebur ke laut dibawah rumahnya, pada Jumat, 9 Februari 2018 sore, ketika korban sedang berada dibelakang rumah. Namun tidak ada saksi mata yang meilhat bagaimana kronologi kejadian awal.

Pasca kejadian, pencarian terus dilakukan oleh tim Sar Gabungan dengan menyelami laut disekitaran rumah korban hingga menyisir ke pulau Poncan dan sekitarnya. Namun belum ditemukan.

foto anak yg hilang
Foto Korban Semasa Hidup.

Pencarian kemudian dilanjutkan pada Minggu, (11/2/2018) pagi, dan sekitar pukul 11.20 WIB, korban akhirnya ditemukan tewas mengapung di antara tumpukan sampah oleh warga, tepatnya dibelakang gereja HKBP Pardomuan, berjarak sekitar 50 meter dari lokasi korban diduga terjatuh dari belakang rumahnya.

Selanjutnya oleh tim Sar Gabungan terdiri dari SAR Sibolga dan BPBD serta Pol Airud Sibolga bersama warga mengevakuasi korban.

Isak tangis kerabat dan kedua orangtua korban tak terbendung, melihat kondisi anaknya sudah terbujur kaku dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Ratusan warga pun berdatangan untuk melihat kondisi korban.

Humas Sar Sibolga Muhammad Abduh Hasibuan kepada wartawan mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga ketika tim Sar Gabungan sedang melakukan pencarian sejak pagi.

“Kita pas melanjutkan Operasi Sar pagi tadi untuk mencari keberadaan korban, dan kemudian mendapat informasi bahwa korban telah ditemukan. Kita pun langsung bergerak bersama masyarakat setempat mengevakuasi jasad korban kerumah keluarganya,” kata Abduh Hasibuan.

Pasca dinyatakan hilang, tim Sar Gabungan terus melakukan upaya pencarian. Hingga akhirnya ditemukan tewas mengapung dilokasi pembungan sampah di ujung Lorong VIII, Lingkungan V, Kelurahan Pasir Bidang, Tapteng. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *