Smart News Tapanuli, SIBOLGA – “9 February 18, The Hon Jamil Zeb Tumori, SH, Sibolga DPRD Leader.
Dear Bapak Tumori: I refer to your letter of 29 January 2018 addressed to the Australian Ambassador to Indonesia regarding the 29 fishermen that authorities lost contact with on 3 January 2018.
On 13 January 2018, Australian Martime Border Command (MBC) received a request for information from Australian Martime Safety Agency’s Joint Rescue agency, BASARNAS for an overdue vessel (Mega Top 3) last reported as being north-west of Cocos (Keeling) Island on 2 January 2018.
Following this, Australian authorities conducted surveillance of the area of operastion on 6 and 11 January 2018 with no sighting of the aforementioned boat”.
Yours sincerely
Christian Hirst
Political Counsellor
Berikut Terjemahan Isi Surat dari Australia ke Pimpinan DPRD Sibolga
9 Februari 18
Jamil Zeb Tumori, SH
Pemimpin DPRD Sibolga
Dear Bapak Tumori
“Saya mengacu pada surat Anda 29 Januari 2018 yang ditujukan kepada Duta Besar Australia untuk Indonesia mengenai 29 nelayan yang kehilangan kontak pada 3 Januari 2018.
Pada tanggal 13 Januari 2018, Komando Perbatasan Martime Australia (MBC) menerima permintaan informasi dari Badan Penyelamatan Bersama Martime Safety Agency, BASARNAS untuk kapal Mega Top 3 terakhir dilaporkan berada di barat laut Pulau Cocos (Keeling) pada 2 Januari 2018.
Setelah ini, pihak berwenang Australia melakukan pengawasan terhadap area operation pada tanggal 6 dan 11 Januari 2018 tanpa melihat-lihat kapal tersebut”.
Dengan hormat
Christian Hirst
Penasihat Politik
Jamil Zeb Tumori yang dikonfirmasi mengenai surat ini, dirinya mengaku telah menerima dan membacanya.
“Suratnya sampai ke kantor DPRD Sibolga, Selasa, (13/2/2018) kemarin. Baru hari ini saya terima dan baca isinya,” ujar Jamil melalui selulernya, Rabu, (14/2/2018).
Dalam surat ini disebutkan pihak Komando Perbatasan Martime Australia telah melakukan upaya pencarian terhadap KM Mega Top III, namun tidak menemukan keberadaan kapal Mega Top III. (Red)
