Harga Tabung Gas Elpiji Bervariasi di Tapteng, Alasannya Mengejutkan

tabung gas elpiji
Tabung Gas Elpiji 3 Kg.

Smart News Tapanuli, TAPTENG – Banyaknya variasi harga Tabung Gas Elpiji 3 Kg di sejumlah daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), awak media ini pun menelusuri beberapa kios-kios penjual tabug gas bersubsidi itu, Senin, 25 Februari 2018.

Dari hasil penelusuran di Kecamatan Badiri, sejumlah warga mengatakan setiap hari truk bermuatan tabung gas elpiji 3 Kg tiap hari masuk dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Bacaan Lainnya

“Kalau di sini Pak tiap hari turun tabung gas 3 Kg yang di bawa mobil truk dari Tapsel, ada sekitar 200 tabung turun di agen-agen sana tiap hari,” kata Ida (28) warga Lingkungan I Kelurahan Hutabalang, Badiri, ketika di temui di persimpangan jalan ketika hendak membeli tabung gas kesalah satu kios pengecer dikawasan itu.

Informasi diperoleh, disalah satu kios tabung gas elpiji 3 Kg terpaksa dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) akibat mahalnya biaya yang mereka tanggung dari penyalur.

Pemilik kios mengaku harga tabung gas elpiji 3 Kg yang mereka beli dari truk penyalur gas dari Tapsel sebesar Rp 16.500,/tabung di tambah lagi biaya bongkar dan uang minum supirnya.

“Kalau saya membeli tabung ini Rp16.500 dari truk Sidempuan/Tapsel. Belum lagi biaya bongkar, di tambah lagi minum supir nya. Kalau tidak begitu kita tidak dapat pasokan Pak. Jadi kita harus jual antara Rp21.000 sampai Rp 25.000/tabung biar ada untung kita. Belum lagi kalau taung gas mengalami kelangkaan. Harganya bisa mencapai Rp28.000/tabung ukuran 3 Kg ini,” tutur wanita berhijab ini didalam kios miliknya.

Dari ibu ini juga di dapatkan informasi bahwa agen-agen resmi yang memiliki ijin dari Disperindag, ada yang menyalurkan gas bukan pada masyarakat, namun juga kepada pengecer yang datang langsung menggunakan becak bermotor.

“Di sini ada juga agen resmi yang menjual, cuma kepada pengecer saja, tanpa melayani warga sekitar. Begitu turun tabung dari truk pembawa tabung gas elpiji sudah ada langsung itu pengecer-pengecer membawa becak untuk mendapatkan tabung tersebut. Ada yang 30, 40 hingga 50 tabung. Makanya masyarakat di sini kadang tidak dapat gas lagi,” ungkapnya.

Salah seorang agen tabung gas yang tidak mau di tulis namanya di media ini menyebutkan, mereka mau saja menjual sesuai dengan harga subsidi yang di buatkan oleh Dinas Perijinan dan Perdagangan, namun harus menyeluruh tanpa pilih-pilih agen.

“Kita sih mau saja Pak menjual sesuai harga yang ditetapkan Pemerintah dengan catatan harus semua agen ya. Jangan pula di pilih kasih. Dan satu lagi, mengenai PNS yang menggunakan tabung gas 3 Kg kami di sini belum bisa menerapkan peraturan itu. Mana tau kita Dia PNS, kan datang kemari dia pakai baju biasa atau anak anak disuruh untuk membeli. Jadi jangan di bilang kami menjual kepada PNS. Mestinya PNS tidak boleh memiliki tabung 3 Kg di rumah nya. Trus itu satu lagi yang Bapak singgung tadi, menjual pada Rumah Makan, bah…kami di sini masih terikat adat istiadat Pak, bermasyarakat dan berfamily. Nah kalau kita tidak kasih nanti, macam nana lah perasaannya pada kita, kan serba susah Pak,” jelas MT seorang Agen Tabung Gas di Kecamatan Badiri, Tapanuli Tengah. (Liputan khusus/ Job Purba)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *