Tapanuli Tengah – Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 2, Djarot Syaiful Hidayat menegaskan bahwa warga Sumatera Utara sangat ingin perubahan. Menurut dia, inilah saatnya atau tidak sama sekali.
“Seperti yang saya sampaikan pada banyak forum, bahwa Djarot-Sihar (DJOSS) hadir untuk merubah. Merubah apa? Merubah stigma negatif Sumut yang dulu diilustrasikan ‘Semua Urusan Mesti Uang Tunai’ menjadi Semua Urusan Mudah dan Transparan,” ujar Djarot pada Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Tapteng di Aula Nauli Husada, Sibuluan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng, Rabu (28/3/2018).
Djarot menyebut, kalau semua urusan mudah dan transparan (Sumut) dan pemerintahannya bersih serta tidak korupsi, maka uang yang ada bisa dialokasikan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Sumut.
“Atau yang paling gampang diingat, kita membangun manusia-manusia Sumut ini otaknya cemerlang, hatinya senang, perut kenyang dan isi dompet tak kurang,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang pernah meraih penghargaan sebagai salah satu kepala daerah (KDh) terbaik di Indonesia ini pun menceritakan tentang hasil kunjungannya ke salah satu pasar di Kecamatan Sibabangun, Tapteng sebelum menginjakkan kaki ke lokasi Rakercabsus PDIP Tapteng.
Dia disambut tarian pesisir dan kolaborasi tarian beberapa etnis yang ada di Tapteng seperti Jawa, Batak dan Nias. Di pasar itu, dia ditemui seorang Ibu pedagang yang datang menangis karena dagangannya tidak laku, sementara Ibu tersebut mengaku miskin dan memiliki tanggungan beberapa anak yang bersekolah dan kuliah.
“Oleh karena itu, kita akan terus berjuang dan tak pernah menyerah. Karena perjuangan kita semata bukan untuk pasangan DJOSS, tapi untuk mengangkat kesejahteraan seluruh masyarakat Sumut,” kata Djarot.
“Kita pernah gagal, tapi itu adalah kegagalan kecil. Kita mengalami kegagalan besar, kalau kita menyerah untuk berjuang. Untuk itu, kepada pengurus partai sebagai ujung tombak partai, agar berjuang mengajak seluruh lapisan dan elemen masyarakat, gotong-royong memenangkan pasangan Djarot-Sihar (DJOSS),” imbuhnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Japorman Saragih saat membuka Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Tapteng menyampaikan inilah tujuan digelarnya acara Rakercabsus. Bagaimana memenangkan pasangan nomor urut 2 Djarot-Sihar, selaku sosok yang sudah teruji dan terbukti.
“Haji Djarot pernah memimpin Kota Blitar, Propinsi Jawa Timur (Jatim), Wakil dan Gubernur DKI Jakarta serta anggota DPR RI dan Sihar Sitorus yang memiliki pendidikan tinggi lulusan Doktor (S3) luar negeri,” kata Japorman.
Maka itu seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Anak Ranting (PA Ran) diimbau untuk berjuang keras, berusaha sekuat tenaga memenangkan pasangan DJOSS pada 27 Juni 2018 ini.
“Rakyat Sumut akan rugi kalau tidak memilih Djarot dan Sihar sebagai Gubsu dan Wakil Gubsu. Karena kita tahu, calon kita ini otaknya cemerlang, bersih dan bebas korupsi,” bebernya.
Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu Mangapul Purba menegaskan bahwa hanya ada dua calon Gubsu, bukan satu dan bukan tiga.
“Jadi datang, coblos dan pulang,” tandasnya.
Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Tapteng pimpinan Patricius Rajagukguk dan Sekretaris Lumbanraja Nahampun ini dihadiri 400 peserta, terdiri dari pengurus DPC PDI Perjuangan Tapteng, Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan para Pimpinan Anak Ranting dari 20 Kecamatan di Tapteng.
Hadir juga tamu undangan dari sayap partai PDI Perjuangan seperti Banteng Muda Indonesia (BMI), Taruna Merah Putih (TMP), Relawan Perjuangan Demokrasi (RepDem) dan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Tapteng serta para tokoh marga, adat dan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Cagubsu Haji Djarot diulosi tokoh masyarakat, adat dan marga. Djarot juga memberikan bantuan bibit padi MSP kepada sejumlah kelompok tani di Tapteng.
Selanjutnya, Cagubsu Haji Djarot Syaiful Hidayat melakukan blusukan ke sejumlah lokasi di Tapteng. (ril/ren)
