Sumut – Dukungan untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) pada Pilgub Sumut 27 Juni 2018, terus mengalir. Kali ini datangnya dari keluarga Besar Pujakusuma Kota Tanjung Balai.
Hal itu dikatakan Perwakilan DPD Pujakusuma Kota Tanjung Balai, Ki Dalang Suandi Dharmo Cerito ketika menyambut kedatangan Edy Rahmayadi di Kota Tanjung Balai, Senin (9/4/2018).
Diksesempatan itu hadir bersama Ki Dalang Suandi Dharmo Cerito para pengurus Pujakusuma Kecamatan se-Kota Tanjung Balai, tokoh masyarakat, tokoh agama, Partai Koalisi Pemenangan Eramas, dan tokoh pemuda.
“Berhubung hadir Bapak Edy Rahmayadi, perlu saya klarifikasi bahwa yang mendukung calon pasangan lain hanya DPP Pujakesuma. Kami, 29 DPD Pujakusuma se-Provinsi Sumut komit untuk memenangkan Eramas. Tidak ada tawar-menawar. DPP Pujakusuma itu gerbang kosong, warga Pujakesuma itu kami yang ada di kab/kota. Warga Pujakesuma hanya untuk ERAMAS,” ujar Ki Dalang Darmo.
Edy Rahmayadi pun menyambutnya dengan tangan terbuka. Kata Edy, apapun yang terjadi dalam proses Pilgub Sumut ini harus diarahkan sebagai upaya membesarkan Sumut, bukan memecah kesolidan di Sumut ini.
“Jadi kita harus tetap bersatu. Saya harap, bapak bisa merangkul semua warga Pujakesuma dan warga Sumut lainnya untuk maju bersatu untuk Sumut bermartabat. Jangan mau kita dipecah-belah,” katanya.
Edy mengatakan kalau dirinya memiliki ikatan emosional terhadap Kota Tanjung Balai yang di masa kecil sudah dikunjunginya. Edy pun menceritakan kalau Tanjung Balai sempat menjadi kota terpadat di Asia, dimana menjadi pelabuhan bebas. Kondisi ini sempat menjadi kawasan strategis perdagangan dan memudahkan orang mencari nafkah.
Hal ini mengakibatkan banyaknya masyarakat khususnya para generasi muda lebih mementingkan mencari uang dari pada mengejar pendidikan. “Hal seperti ini, harus menjadi perhatian pemerintah. Jika Allah SWT meridhoi, persoalan pendidikan adalah salah satu prioritas untuk diatasi dalam lima tahun kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah,” ungkapnya.
Sejalan dengan perjalanannya, berdasarkan data BPS kalau Kota Tanjung Balai peringkat kedua terendah harapan hidup dari 33 Kabupaten Kota. Mantan Pangkostrad ini juga mengingatkan agar masyarakat bersama-sama membentengi diri terhadap bahaya narkoba. (sn)