Tapanuli Utara – Menjelang Pilkada Serentak 2018 untuk daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tingkat keterpilihan Nikson Nababan – Sarlandy Hutabarat jauh meninggalkan dua rivalnya.
Berdasarkan survei Charta Politika Indonesia yang dilakukan pada 28 Maret – 2 April 2018, elektabilitas pasangan Nikson Sarlandy sebesar 57,7 persen.
Sementara rivalnya pasangan Jonius Taripar Hutabarat–Frengky P.Simanjuntak memperoleh (22,7%), disusul kemudian oleh pasangan Chrismanto Lumbantobing – Hotman P.Hutasoit (8,0%).
Responden yang belum menentukan pilihan sebanyak (11,7%). Hal Ini menunjukkan elektabilitas pasangan Nikson Nababan–Sarlandy Hutabarat sangat dominan dan meninggalkan jauh kedua rivalnya.
“Pasangan petahana Nikson Nababan dan calon wakilnya Sarlandy Hutabarat masih unggul jauh dari dua kontestan lainnya di pentas Pilkada Taput,” ungkap Manajer Riset Charta Politika, Muslimin, dalam press rIlisnya, Senin (30/4/2018).
Menurut Muslimin, tingginya tingkat keterpilihan pasangan Nikson Nababan – Sarlandy Hutabarat tak bisa dilepaskan dari tingginya kepuasan pemilih terhadap kinerja pemerintah Tapanuli Utara dibawah kepemimpinan Nikson Nababan sebagai Bupati.
Dalam survei ini, Charta Politika menemukan responden yang menyatakan sangat puas dan cukup puas mencapai 75,1 persen.
Selain itu, tingkat keinginan masyarakat yang menginginkan Nikson Nababan untuk terpilih kembali juga tinggi yakni sebebesar 60,3%.
Elektabalitas yang tinggi dari pasangan Nikson Nababan–Sarlandy Hutabarat juga ditopang karena pasangan ini unggul di setiap Dapil yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara. Meski peluang pasangan lain belum sepenuhnya tertutup, namun dari pengalaman pilkada sebelumnya, tidak mudah mengubah persepsi kepuasaan publik dalam waktu singkat.
Dalam survei ini, Charta Politika juga memotret pelaksanaan Pilgub Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat Tapanuli Utara menjatuhkan pilihannya pada pasangan Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus dengan elektabilitas sebesar 74,3%. Unggul atas pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajeckshah dengan elektabilitas 12,2%. Sementara yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 13,5.
Survei ini dilakukan pada tanggal 28 Maret – 2 April 2018 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 600 responden, yang tersebar di lima Dapil di Kabupaten Tapanuli Utara (Dapil 1: Adian Koting, Siatas Barita, Tarutung; Dapil 2: Pagaran, Parmonangan, Sipoholon; Dapil 3: Muara, Siborong-borong; Dapil 4: Garoga, Pangariban, Sipahutar; dan Dapil 5: Pahae Jae, Pahae Julu, Purba Tua, Simangumban). Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (4%) pada tingkat kepercayaan 95%. (rilis)