Tim Medis Periksa Kesehatan Siswa di Badiri

malaria
Mencegah penyebaran penyakit malaria di Kecamatan Badiri, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah melalui Puskesmas Hutabalang menerjunkan tim medisnya ke seluruh sekolah di kecamatan itu, Selasa, 8 Mei 2018. FOTO: Job Purba_snt.

Tapanuli Tengah – Mencegah penyebaran penyakit malaria di Kecamatan Badiri, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah melalui Puskesmas Hutabalang menerjunkan tim medisnya ke seluruh sekolah di kecamatan itu.

Ernawati Siregar yang memimpin tim medis menjelaskan, pihaknya mengunjungi sekolah tersebut untuk mengambil sampel darah siswa yang kemudian diperiksa di laboratorium.

Bacaan Lainnya

“Mengingat saat ini musim hujan, kita menemukan sejumlah pasien yang terdampak penyakit malaria dan beberapa di antaranya sudah positif,” kata Ernawati Siregar kepada wartawan, Selasa, 8 Mei 2018.

Kata Ernawati, sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Tapteng telah menginstruksikan Puskesmas Hutabalang terjun ke lapangan untuk menangani pasien penderita malaria.

“Di SMP ini kan banyak muridnya dari pelosok desa, seperti Desa Sitardas, Jagojago, Lopian, Kampung Sebelah dan lainnya yang rawan penyebaran penyakit malaria,” ucap Dia.

Sementara itu, Kasek SMP Negeri 1 Badiri Mukriman Sitompul menambahkan, pihaknya juga sering melakukan sosialisasi pada muridnya untuk menjaga kebersihan sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah dan malaria.

“Kita beri pengarahan pada siswa kita untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dan di rumah masing-masing,” ujar Mukriman Sitompul.

Dia juga mengapresiasi kedatangan tim medis dari Puskesmas Hutabalang ke sekolah yang ia pimpin tersebut untuk memeriksa kesehatan para siswanya.

“Tiga hari ke depan, kita sudah bisa mengetahui hasil pemeriksaan darah yang dilakukan tim medis,” imbuhnya.

Sejumlah siswa mengaku kaget dan sempat merasa takut dengan kedatangan tim medis yang datang secara tiba-tiba ke sekolah mereka.

“Kami sempat takut juga saat diambil sampel darahnya. Namun demi kesehatan kita juga, maka kita mau. Meski sedikit sakit begitu jari kita di suntik lalu diambil darahnya,” sebut Siti Aisyah diamini temannya. ( Job Purba_snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *