Mandailing Natal – Ada fenomena yang tidak biasa pada peristiwa banjir bandang yang menerjang Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, pada Jumat 12 Oktober 2018 yang lalu.
Sebuah masjid yang berlokasi di tengah perkampungan tersebut menjadi perhatian warga. Masjid Al Ihsan ini ternyata tidak terpengaruh sama sekali dan seolah tak tersentuh derasnya arus banjir bandang yang menerjang desa itu.
Tidak setetes air, bahkan lumpur yang begitu tebal pun masuk ke dalam Masjid Al Ihsan. Hanya bagian belakang dan teras masjid saja yang tertimbun material lumpur, kayu serta bebatuan.
“Sungguh, ini adalah kekuasaan Allah SWT,” tutur sejumlah warga setempat, Sabtu (20/10).
Sejumlah warga menjelaskan, banjir tersebut membawa material lumpur, bebatuan serta kayu gelondongan, datangnya tiba-tiba dan meluluhlantakkan puluhan rumah warga.
Peristiwa banjir ini mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, 12 rumah rusak berat, 13 lainnya hanyut terbawa arus, termasuk fasilitas umum yakni bangunan SD, Polindes hanyut dan gudang PKK juga hanyut.
Hingga saat ini puluhan kepala keluarga masih trauma dan mengungsi di Kantor Camat Ulupungkut. Sementara, sebagian lainnya telah kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.
Pasca peristiwa ini, puluhan personel TNI AD tetap bersiaga di Desa Muara Saladi membantu warga mengevakuasi material bangunan yang rusak.
Arus listrik sudah mulai berfungsi, dan bantuan kemanusiaan pun terus berdatangan dari berbagai pihak.
Akses jalan menuju lokasi ini masih banyak ditemukan longsoran kecil di beberapa titik dekat pinggiran jalan. Sehingga sedikit macet jika dilalui kenderaan roda empat. Alat berat pun tetap disiagakan. (Red)