Pandan – Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh orang muda. Saat dilantik 24 Mei 2017 lalu, usia Bakhtiar Ahmad Sibarani belum sampai 33 tahun. Lalu bagaimana dia bekerja?
Rabu siang (31/10/2018), Bakhtiar datang di kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan. Ratusan warga sudah berkumpul. Mereka duduk di tikar-tikar plastik dibawah tenda biru yang diikat seadanya. Suasananya benar-benar sangat sederhana dan mengalir.
Setelah melepas sendal jepitnya, Bakhtiar yang saat itu mengenakan stelan safari coklat langsung berbaur duduk di tikar bersama warga. Mereka makan bersama, nasi bungkus. Makan siang bersama rakyat ini untuk menyerap aspirasi pembangunan.
Kali ini bupati tidak mengikutsertakan para kepala dinas, hanya camat dan lurah setempat yang hadir.
Usai makan, bupati membuka dialog terbuka. Uniknya tidak perlu formal seperti memperkenalkan diri yang menyita waktu. Bahkan bupati meminta agar warga langsung saja menyampaikan apa aspirasinya, istilahnya “to the point”.
Satu persatu warga yang menyampaikan usul, keluhan, hingga permintaan diladeninya. Dialog itu berjalan “renyah”.
Sesekali Bakhtiar malah berguyon yang membuat warga ikut tertawa. Dia juga sempat bernyanyi dua lagu.
“Siapa lagi, silahkan. Tapi jangan yang bersifat masalah pribadi ya, yang memang untuk kepentingan bersama lah, yang prioritas. Para camat dan lurah dicatat semua ya,” ujar Bakhtiar.
Warga terlihat secara antusias menyampaikan aspirasi masing-masing. Mulai dari perbaikan jalan, meminta bantuan pendidikan, tambahan honor untuk tenaga pendidik, pembuatan bak penampungan air bersih, hingga pembinaan organisasi kepemudaan dan fasilitas olahraga.
Oleh bupati, beberapa aspirasi langsung disikapinya dengan memberi uang tunai, seperti untuk membeli keperluan olahraga, kostum dan uang pembinaan organisasi kepemudaan.
Sementara aspirasi yang lain dicatat oleh Camat Pandan Dedy Panggabean dan para lurah untuk dimasukkan dalam usulan pembangunan TA 2019.
Kepada wartawan, Bakhtiar menyatakan bahwa bersama rakyat ini memang sengaja digalakkan. Secara menyeluruh, berurutan ke seluruh desa. Dipaparkannya, di kabupaten itu ada 215 desa/kelurahan.
“Kemarin saya di Sitiotio, besok di Sihaporas. Setiap ada waktu, saya terus turun begini memang. Biar tahu saya apa keluhan masyarakat itu,” ungkapnya.
Menurutnya, cara seperti itu lebih efektif. Dia sendiri dapat langsung mengetahui persisnya seperti apa maunya rakyat.
“Kan lebih gampang dan keluhan masyarakat itu kita cepat tahu,” timpalnya.
Bakhtiar mengakui bahwa sebenarnya aspirasi rakyat itu tidak terlalu muluk-muluk. Karena itu dia yakin setiap aspirasi itu nantinya dapat direalisasikan dalam APBD dengan prinsip skala prioritas.
“Kayak tadi kan saya bilang, aspirasinya yang logika. Kalau ada yang diluar kemampuan kita, seperti tadi ada yang minta dibangun dek (APBN), itu langsung saya jelaskan. Jadi kalau itu sanggup dan memang untuk kepentingan rakyat, APBD kita pasti bisa,” ujarnya.
Namun ditekankannya, dirinya tetap berusaha bijaksana menyikapi setiap aspirasi masyarakat, serta menyusun program pembangunan daerah. Dia tidak mau menggebu-gebu. Jangan sampai ada pembangunan yang kemudian justru menjadi sia-sia.
“Bupati sebelum-sebelumnya bagus, pembangunannya bagus. Tapi ada yang tujuan utamanya tidak tercapai. Sementara anggaran terlanjur terpakai. Contohnya gedung-gedung di Pantai Kalangan Pandan, atau pembangunan patung (Patung Anugerah,red). Coba kalau itu untuk membangun jalan, kan lebih bermanfaat,” pungkasnya.
Bakhtiar pun mengakui bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik itu kuncinya harus merakyat. Jangan ketika kampanye untuk memenangkan pemilihan saja.
“Saya membangun dari hati kita. Saya target hanya bagaimana sejahtera masyarakat kita,” ujarnya.
Tegas Soal Penyalahgunaan Narkoba
Tidak hanya menyerap apsirasi, pada setiap kesempatan itu dia selalu mensosialisasi pesan-pesan kamtibmas dan sadar hukum.
Menurutnya itu sangat penting dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Diantaranya tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan praktek judi.
“Informasikan kepada kami kalau ada warga yang menjual atau memakai narkoba, lem kambing, ataupun bermain judi togel. Jangan takut, saya siap melindungi. Ini merusak masa depan anak-anak kita, diri kita, dan keluarga kita sendiri,” tandasnya kepada warga. (SNT/Mora)