Mandailing Natal – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina) M Yasir Nasution mengatakan, akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Madina, Sumatera Utara beberapa hari menyebabkan 13 kecamatan tergenang air.
Dilaporkan sebanyak 77 rumah warga hanyut di dua kecamatan, dan satu orang tewas tertimbun longsor. Rincian rumah yang hanyut, di kecamatan Lingga Bayu 46 rumah, sisanya di kecamatan Batang Natal.
“Satu orang meninggal karena tertimbun longsor. Korban tewas bernama Hafiz (31), warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi,” kata Yasir kepada SINDOnews via sambungan telepon, Jumat (9/11).
Selain banjir, longsor juga terjadi di kabupaten yang berada di perbatasan antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Ada beberapa titik longsor yang masih dilakukan pembersihan material. BPBD juga masih mendata warga yang terdampak longsor tersebut.
“Masyarakat yang khawatir rumahnya hanyut, ada yang mengungsi ke rumah keluarganya. Dua kecamatan itu habis terendam karena Sungai Batang Natal yang meluap hingga menghanyutkan puluhan rumah warga,” ungkapnya.
Menurut Yasir, kondisi terakhir banjir sudah mulai surut. Akses jalan lintas provinsi Sumut-Sumbar yang sempat terputus di Kecamatan Kotanopan, sudah bisa dilalui kendaraan sepeda motor dan minibus walau lalu lintas masih menerapkan sistem buka tutup.
Kendati sudah surut pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan jangan panik.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga bencana,” Yasir menungkasi. (SN)