Detik-detik Tsunami Sapu Panggung Band Seventeen

tsunami
Dampak Tsunami yang Terjadi. Terlihat mobil-mobil yang terseret hingga tersangkut di reruntuhan rumah. (FOTO: detikcom)

Smart News Tapanuli – Sebuah video yang menunjukkan detik-detik band Seventeen tergulung ombak akibat tsunami beredar di media sosial dan WhatsApp Group. Dari video itu terlihat, ombak setinggi panggung menyapu band Seventeen yang sedang manggung.

Video tersebut berdurasi 29 detik itu terlihat Ifan, sang vokalis sedang mengucapkan ‘We Are Seventeeen’ seperti dilihat smartnewstapanuli.com, Minggu (23/12/2018). “We are, we are Seventeen, Seventeen,” teriak Ifan.

Bacaan Lainnya

Di depan panggung, terlihat sejumlah penonton sedang menikmati penampilan Seventeen. Mereka duduk di kursi-kursi yang melingkar di meja bundar.

Kemudian dalam hitungan detik, mendadak tsunami menerjang yang langsung menggulung seluruh anggota band Seventeen dan penonton. Panggung pun langsung porak-poranda. Penonton pun langsung berteriak histeris.

Dalam peristiwa ini, Bani, bassist Seventeen dan road manager Seventeen, Okki, meninggal dunia akibat terjangan tsunami tersebut.

Sementara itu, press release Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu pagi (23/12) pada pukul 07.00 WIB, dampak tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.

Data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

“Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami,” tulis Sutopo Purwo Nugroho.

Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.

Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang.

Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah. “Penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat,” ujarnya.

Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya. (snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *