Tahun 2019, Tutup Akun Palsumu!

hoax 1
Ilustrasi. (FOTO: Net)

Sibolga – Tahun 2018 segera berakhir dan tahun 2019 segera hadir, tinggal menghitung hari. Tentunya ini merupakan momen refleksi dan evaluasi baik secara pribadi maupun dalam berkehidupan sosial.

Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga-Tapanuli Tengah dalam siaran pers resminya menyebut, tahun 2018 menjadi pelajaran penting, terutama dalam mengikuti perkembangan teknologi. Penggunaan media sosial yang kerap menjadi pemicu persoalan menjadi santapan yang tak habis-habis.

Bacaan Lainnya

“Tidak saja di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, tapi kita bisa lihat di berbagai wilayah di Indonesia, kabar-kabar yang berujung perdebatan panas yang berawal dari postingan di media sosial, menjadi sumber perpecahan, sumber pengaduan dan berakhir di meja pengadilan,” kata Ketua IWO Sibolga-Tapanuli Tengah, Damai Mendrofa, Selasa (25/12).

Damai menuturkan, pemanfaatan media sosial memang terus mengalami peningkatan dan eskalasi. Media sosial menjadi wahana paling banyak digunakan masyarakat menyebarkan informasi sekaligus menerima informasi.

Sayangnya, penggunaan media sosial tak jarang berujung salah kaprah. Yakni ketika para pemilik akun terkadang terbawa emosi dan tak bisa menahan diri sebelum menyebarkan atau berkomentar atas sebuah informasi.

“Ini yang kita sayangkan, memposting terlalu cepat, berkomentar tanpa di filter, akhirnya berjung hoax dan fitnah, terus dilaporkan dan berhadapan dengan hukum, padahal jika saja lebih bijak dan berfikir matang sebelum memposting atau berkomentar, hal itu bisa dihindari,” ujarnya.

Sekretaris IWO Sibolga-Tapteng, Rommi P Pasaribu menambahkan, salah satu pemicu menyebarnya hoax dan fitnah juga disebabkan maraknya akun palsu yang sulit dideteksi siapa pemiliknya.

Menurut dia, para pengelola akun palsu tentu tidak memiliki beban dan ketakutan apapun jika menyebarkan kabar dan informasi yang hoax atau fitnah.

“Namanya saja sudah palsu, apalagi postingannya dan informasinya, tentu tidak bisa kita percaya dengan cepat, butuh cek dan ricek serta kroscek,” katanya.

Rommi kemudian memberi tips untuk mengetahui apakah sebuah akun dikelola secara baik atau palsu. Yakni dengan mengkroscek informasi yang disebutkan di profil pemilik akun.

“Kita imbau warganet kian jeli, jika melihat ada informasi dari sebuah akun, agar memeriksa terlebih dahulu, itu facebook nya orang benar atau palsu, karena bukan saja masyarakat awam, kadang kami awak media juga berpotensi terjebak dalam informasi yang masih sumir dan bahkan hoax,” ujarnya.

Menurut Rommi, pihaknya dari IWO Sibolga-Tapteng menganjurkan siapapun pengelola akun palsu di media sosial agar berhenti dan segera menutup akun palsunya di 2019 mendatang.

Karena dampak negatifnya lebih dominan, bisa merusak karakter dan mental, merusak kebenaran informasi, bisa juga menjadi faktor terganggunya pembangunan masyarakat. “Karena itu, kami imbau tutuplah akun palsumu,” imbuhnya. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *