Smart News Tapanuli – Traveling bukan hanya menjadi cara untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Bisa juga sebagai cara melekatkan hubungan, baik orangtua dengan anak maupun antara suami dan istri.
Nadya Pramesrani, Psikolog Keluarga dan Pernikahan mengatakan, traveling bisa meningkatkan hubungan suami dan istri dan menurunkan risiko perceraian.
“Traveling meningkatkan kebahagiaan individu di dalam keluarga, dampaknya bisa memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan,” ujar Nadya saat ditemui VIVA beberapa waktu lalu.
Menurut Nadya, penelitian membuktikan bahwa traveling secara signifikan mengurangi angka cerai. Alasannya, saat traveling kita akan fokus pada situasi saat itu, tidak sibuk dengan rutinitas masing-masing.
Lanjutnya, kasus yang sering terjadi adalah, suami dan istri yang sudah memiliki anak cenderung berjalan bersama untuk memenuhi kebutuhan anak. Masing-masing berusaha menggapai lebih banyak tanggung jawab yang harus terselesaikan yang akhirnya berdampak pada hubungan keduanya.
Mereka terlalu fokus menjadi orangtua yang memenuhi kebutuhan anak dan lupa bahwa sebelum memiliki anak mereka adalah suami dan istri. Traveling akan memutus jembatan suami dan istri dengan pekerjaannya sehingga lebih fokus dengan apa yang ada di depan mata. “Diskusi pun terjadi dan bisa memperbaiki hubungan suami dan istri,” pungkasnya. (ren)