Sering Main Game Action, Begini Resikonya

main game online
Ilustrasi Asyik Main Game. (Foto: Pixabay)

Smart News Tapanuli – Mungkin sudah tak jarang lagi Anda menemukan menemukan orang sedang asyik bermain game action di gadgetnya. Padahal kondisi saat itu bisa dibilang bukan waktu yang tepat untuk bermain game. Atau mungkin hal itu juga terjadi pada Anda.

Kalau sudah asyik bermain video games, Anda biasanya akan lupa dengan kegiatan lain atau bahkan orang-orang di sekitar Anda. Namun, seseru apa pun permainannya, jangan sampai Anda bermain game action terlalu sering.
Sebab, para ahli menemukan bahwa efek main game action bukan cuma bikin mata jadi sakit, tapi juga cepat pikun, lho.

Bacaan Lainnya

Berikut pemaparan selengkapnya sebagaimana dilansir dari Hellosehat.com, Selasa 5 Februari 2019.

Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk melepas penat. Ada yang suka mendengarkan musik, pergi jalan-jalan, atau sekadar menikmati hari dengan banyak tidur.

Namun bagi kebanyakan pria, main game action menjadi aktivitas paling seru untuk menghabiskan akhir pekan. Apalagi kalau bermain bersama teman sebaya, Anda mungkin bisa sampai lupa waktu.

Memang, sah-sah saja kalau Anda punya hobi suka main game. Akan tetapi, sebetulnya ada batasan main game yang perlu Anda perhatikan. Alih-alih menyegarkan pikiran, efek main game action yang terlalu sering bisa membahayakan otak, lho!

Fakta mengejutkan ini ditemukan oleh Gregory West, dosen psikologi di Universite de Montreal, Kanada, pada tahun 2017. Padahal, beberapa penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa main game action memberikan dampak positif bagi penggunanya. Salah satunya adalah melatih kemampuan motorik dan fokus seseorang.

Namun, berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Molecular Psychiatry ini justru mengungkap hal sebaliknya. Sebanyak 85 persen orang yang main game action selama 6 jam lebih setiap minggu memiliki bagian abu-abu (grey matter) yang lebih sedikit pada bagian hipokampus, dibandingkan yang jarang main game.

Hipokampus adalah bagian otak yang menjadi pusat belajar, penyimpanan, dan pengolahan memori jangka panjang. Apabila keseluruhan hipokampus rusak, atau bahkan hanya sebagian saja, maka Anda dapat mengalami masalah memori yang serius.

Lho, kenapa bisa begitu?

Saat main game action, Anda dipaksa berpikir kreatif untuk menemukan strategi mengalahkan lawan. Proses ini melibatkan bagian otak yang bernama striatum.

Striatum adalah bagian otak yang bertindak seperti semacam autopilot. Maksudnya, otak Anda secara otomatis tahu seluk-beluk strategi permainan, misalnya kapan harus belok ke kanan, kiri, maju, atau mundur tanpa harus berpikir panjang. Jadi, bagian otak ini membuat arah ‘navigasi’ tadi menjadi sebuah kebiasaan.

Semakin sering striatum ini digunakan, maka otak akan semakin sedikit menggunakan hipokampus untuk mengingat hal-hal penting. Akibatnya, hipokampus mengalami atrofi alias kehilangan sel-sel dan jaringannya secara perlahan.

Dampak fatalnya, Anda tidak bisa lagi mengingat hal-hal yang sifatnya jangka panjang. Anda mungkin masih bisa mengingat kembali hal-hal yang terjadi beberapa waktu lalu, tapi sayangnya tidak dapat mengingat hal-hal yang baru terjadi sebelum hipokampus rusak.

Misalnya saja, Anda sangat mudah mengingat nama-nama teman sekolah dulu. Namun, sekarang Anda malah gampang lupa dengan nama teman baru di kantor. Dengan kata lain, Anda jadi mudah lupa alias pikun meskipun usia Anda masih muda.

Efek main game action terlalu berlebihan ternyata belum berhenti sampai disitu, lho! Orang dengan jumlah materi abu-abu yang lebih sedikit pada hippocampus ditemukan berisiko lebih tinggi terkena penyakit kejiwaan. Mulai dari depresi, skizofrenia, PTSD, hingga penyakit Alzheimer. Namun sayangnya, hal ini masih membutuhkan penelitian dan analisa lebih lanjut. (snt)

TONTON LIPUTAN VIDEO KAMI DI YOUTUBE SMARTNEWSTAPANULI, Jangan lupa SUBSCRIBE Ya..!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *