Torang Lumbantobing: Dari Bonapasogit untuk Indonesia

TOLUTOO
Torang Lumban Tobing saat bersama warga. (Foto: Dok.SNT)

Sibolga – Masyarakat Tapanuli tentunya mengenal Torang Lumbantobing. Pria yang akrab disapa “Toluto” ini, pernah menjadi Ketua DPRD Tapanuli Utara (Taput) periode 1999-2004, dan menjadi Bupati Taput dua periode (2004-2014).

Torang Lumbantobing (Toluto) saat ini maju sebagai calon anggota DPR RI (Dapil II Sumut) dari Partai Nasdem. Dia beralasan maju karena rasa keterpanggilan untuk mengabdi dan membangun daerah Tapanuli menjadi lebih baik di masa mendatang.

Bacaan Lainnya

Diketahui, Toluto adalah sosok pribadi dengan gaya hidup sederhana. Selama menjabat Bupati Taput, dia dikenal sebagai pemimpin yang merakyat. Selalu turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi dan keinginan warganya di pedalaman.

Bahkan, Toluto sering menginap di rumah warganya. Ia pun melihat fenomena mengejutkan, kaum Bapak lebih banyak menghabiskan waktunya di lapo (kedai) mulai pagi hingga sore, sedangkan kaum Ibu mengolah sawah atau lahan pertanian.

“Fenomena yang saya lihat ini merupakan ‘budaya malas’ hingga mengakibatkan Taput dicap sebagai salah satu daerah termiskin di Tanah Air,” ungkap Toluto kepada wartawan di Sibolga, Kamis (28/2/2019).

Sejak saat itu, dia pun bertekad merobah pola pikir (mindset) untuk memutus budaya malas yang melanda sebagian warganya.

Toluto menggelontorkan bantuan peralatan dan bibit pertanian kepada warga yang mau dan serius mengolah lahan tidur menjadi lahan pertanian yang produktif.

Diam-diam, Toluto juga mengutus tim dari SKPD terkait untuk menyelidiki jenis tanaman pertanian yang cocok di setiap daerah yang pernah ia kunjungi sebelumnya.

“Puji Tuhan, upaya yang kita lakukan berhasil, meskipun secara bertahap. Karena merobah pola pikir masyarakat sangat sulit, tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujarnya.

Tak sampai di situ, Toluto juga bertekad membangun sumber daya manusia (SDM) rakyatnya di sektor pendidikan. Dia pun membangun 24 SMP, dan SMA di Taput.

Membangun Bandara Silangit

Programnya terus berlanjut dengan membangun Bandara Silangit untuk mendekatkan Tapanuli dengan Jawa, Jakarta, Batam dan Bali.

Total dana Rp360 miliar digelontorkan untuk mengembangkan Bandara Silangit, membangun sekaligus pelebaran dan perpanjangan runway, sampai ruang tunggu dan terminal.

Setelah dibangun, bandara itu diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Maret 2005. Sejak saat itu, beberapa maskapai pun membuka rute penerbangan dari dan ke Bandara Silangit.

“Awalnya, Bandara Silangit ditangani dua lembaga yakni, Pemda Taput dan Kementerian Perhubungan. Sebelum periode kami berakhir, pengelolaannya dialihkan ke PT Angkasa Pura II pada 2013,” imbuhnya. (snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *