SmartNews, Tapteng – Kawasan Pantai di Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) disebut oleh warga sekitar telah beberapa kali memakan korban jiwa karena hanyut di pantai tersebut.
Hal itu pun terjadi pada Minggu siang (28/4/2019). Tiga orang bocah warga Lubuk Tukko, hanyut, 1 tewas, 1 hilang dan 1 selamat.
Tim SmartNews selama 4 hari menyambangi kawasan pantai Muara Lubuk Tukko itu. Tujuannya untuk peliputan pencarian Tim SAR Gabungan dalam rangka mencari keberadaan seorang bocah yang belum ditemukan.
Saat senja tiba, suasana di lokasi pun terlihat begitu indah. Selain keberadaan pasir putih di sepanjang bibir pantai, pemandangan pun sangat menarik disaat senja tiba.
Di ujung semenanjung teluk Tapian Nauli di saat Sunset (matahari tenggelam) dipastikan akan menggoda anda ingin berlama-lama bermain di pinggiran pantai sembari mengabadikan momen pemandangan yang menakjubkan.
Sekilas tentang Lubuk Tukko, sebagaimana mengutip dari rri.co.id.
Dari cerita yang ada, nama Lubuk Tukko telah ada sejak dahulu, jauh sebelum Indonesia merdeka, yang berasal dari dua kata yakni, Lubuk yang berarti Danau dan Tukko, atau orang Tapanuli menyebutnya Tungko yang berarti bongkolan kayu.
Awalnya, Ompu Raja Partinggal Panggabean yang saat itu sedang melaut bersama temannya, namun tidak juga mendapatkan hasil. Sehingga mereka memutuskan masuk ke satu kawasan air yang cukup luas dan memasang jaring disana.
Namun, saat hendak menarik jaring itu, jaring tersebut tersangkut pada bongkolan kayu (Tukko), hingga spontan mereka menamai kawasan itu menjadi Lubuk Tukko, dan seiring waktu, nama Lubuk Tukko pun akhirnya dijadikan nama perkampungan tempat mereka bermukim, dan nama itu melekat hingga kini.
Kembali ke peristiwa hanyutnya 3 bocah di pantai Muara Lubuk Tukko, Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kawasan pantai tersebut akan dipasang plang untuk melarang warga agar tidak lagi berenang di pantai itu. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi korban jiwa lagi seperti yang baru terjadi beberapa hari lalu. (snt)