Isak Tangis Warnai Peresmian Monumen KM Sinar Bangun

kapal
Isak Tangis Keluarga Ketika Monumen Kapal Motor (KM) Sinar Bangun Diresmikan, Kamis (2/5/2019). (Foto: dok istimewa)

SmartNews, Simalungun – Monumen Kapal Motor (KM) Sinar Bangun diresmikan oleh Bupati Simalungun Dr JR Saragih di Nagori Tigaras Pelabuhan, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (2/5/2019).

Peresmian monumen ini diwarnai isak tangis keluarga dan anak-anak korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun ketika acara tabur bunga.

Bacaan Lainnya

Keluarga korban tampak larut dalam kesedihan. Beberapa diantaranya terpaksa diangkat dari lokasi tabur bunga karena pingsan.

KM Sinar Bangun tenggelam pada 18 Juni 2018, akibat cuaca buruk saat akan menyebrang dari Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras. Pada kejadian ini sebanyak 164 orang menjadi korban hilang, 3 korban meninggal ditemukan dan 21 korban selamat.

Kepala BPBD Kabupaten Simalungun, Mudahalam Purba mengatakan pembangunan monumen menelan biaya sebesar 4 miliar, bersumber dari dana CSR serta sumbangan dari para donatur.

“Tujuan dari pembangunan monumen ini sebagai tugu peringatan bagi korban KM Sinar Bangun agar dapat mengenang anggota keluarganya yang menjadi korban sekaligus juga sebagai pengingat agar kejadian serupa tak terulang kembali,” kata Mudahalam Purba.

Mewakili keluarga korban, Osde Simarmata menyampaikan apresiasi kepada Bupati Simalungun yang telah merealisasikan pembangunan monumen KM Sinar Bangun ini. Dirinya juga meminta kepada pemerintah agar memperhatikan nasib dari anak- anak korban.

“Selama ini bapak Bupati telah banyak membantu kami, kedepannya kami tetap berharap bapak memperhatikan nasib anak- anak kami untuk masa depannya,” ujarnya.

Bupati Simalungun dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemkab Simalungun bersama Pemerintah Pusat tetap berupaya memberikan yang terbaik bagi keluarga korban.

kapal1
Isak Tangis Keluarga Ketika Monumen Kapal Motor (KM) Sinar Bangun Diresmikan, Kamis (2/5/2019). (Foto: dok istimewa)

Menurut Bupati, kesedihan keluarga korban menjadi motivasi untuk memberikan yang terbaik kepada keluarga korban, mulai dari pembangunan monumen hingga membantu keluarga korban.

“Kami merasakan kesedihan keluarga korban, untuk itu kami tetap berupaya memberikan yang terbaik bagi keluarga dan anak anak korban, agar dimasa depan mereka tetap dapat mengingat orangtuanya dengan berjiarah di tempat ini. Selama saya menjabat sebagai Bupati saya akan berjuang untuk terus membantu anak- anak korban,” ujar bupati.

Dia juga berharap kepada masyarakat agar bersama- sama menjaga dan merawat monumen tersebut.

“Monumen ini terbuka untuk umum dan gratis, Pemkab Simalungun juga akan menampung biaya perawatan monumen ini. Dengan adanya monumen ini saya berharap tidak ada lagi keluarga korban yang berjiarah ke Danau karena rawan akan keselamatan,” pungkasnya. (snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *