SmartNews, Karo – Gunung Api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi, Selasa (7/5/2019) pagi.
Gunung dengan ketinggian puncak 2.460 meter di atas permukaan laut itu melemparkan material vulkanik hingga 2.000 meter.
“Pukul 06.41 WIB, tanggal 7 Mei 2019 terjadi erupsi, dengan tinggi kolom abu 2.000 meter,” kata Muhammad Nurul Asori, Pengamat pada Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Sinabung, kemarin.
Namun tidak terpantau guguran lava mengiringi erupsi kali ini. Berdasarkan data di seismogram erupsi terjadi dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi sekitar 42 menit 49 detik.
Sementara debu material vulkanik yang dilemparkan menyebar ke arah Tenggara-Timur. “Kota Berastagi terkena debu tipis, kita belum dapat info daerah lainnya,” katanya.
Gunung Sinabung hampir 11 bulan tidak meletus. Erupsi terakhir tercatat terjadi pada 22 Juni 2018. Dan hingga Selasa kemarin, Gunung Sinabung masih berstatus Level IV atau ‘Awas’.
Masyarakat maupun pengunjung diingatkan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km untuk sektor Utara-Barat, 4 km untuk sektor Selatan-Barat, 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta 4 km untuk sektor Utara-Timur.
“Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diimbau untu mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat,” imbaunya.
Gunung api Sinabung terdata sudah ribuan kali erupsi. Berdasarkan catatan pos pemantau, erupsi tertinggi terjadi pada 2013. Saat itu tinggi kolom abu mencapai 11 kilometer.
Keaktifan Gunung Sinabung sebelumnya tidak tercatat sejak 1600-an. Setelah ratusan tahun, letusan pertama terjadi pada 27 Agustus 2010. Erupsi hanya berlangsung hingga September.
Tiga tahun kemudian, pada September 2013, Gunung Sinabung kembali erupsi dan menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi hingga saat ini. Sejak 2 Juni 2015, status gunung ini dinaikkan ke level IV atau Awas.
Aktivitas Gunung Sinabung secara langsung telah mengambil korban jiwa sebanyak 28 orang. Para korban terpapar awan panas atau lahar. (Mc-snt2)