Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Humbahas, Sejumlah OKP Kecewa

hari sumpah pemuda
Foto: Ketua DPRD Humbahas Ramses Lumban Gaol, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Wabup Saut Parlindungan Simamora dan Sekdakab Tonny Sihombing duduk bersama dalam momen peringatan sumpah pemuda. (AND)

SmartNews, Dolok Sanggul – Sumpah pemuda yang mengikrarkan persatuan sepertinya mulai tergerus oleh waktu. Pemuda yang dulu kompak, kini terasa terkotak. Seperti terpantau SmartNews saat peringatan hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), di lapangan Merdeka, Dolok Sanggul, Senin (28/10/2019).

Pemkab Humbahas yang memfasilitasi pelaksanaan peringatan hari sumpah pemuda seakan tidak lagi mengutamakan kehadiran dan keterlibatan pemuda secara menyeluruh, namun terkesan upacara seremonial yang dilaksanakan secara nasional. Akibatnya beberapa organisasi kepemudaan (OKP) di daerah itu mengaku prihatin dan kecewa dalam momen hari pemuda.

Bacaan Lainnya

Jarunjung Banjarnahor, Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Humbahas kepada wartawan mengaku kecewa pihaknya tidak diundang dan dilibatkan pemerintah dalam upacara peringatan hari sumpah pemuda ke-91.

Sementara, pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya selalu dilibatkan. Setidaknya dalam pembacaan naskah sumpah pemuda atau inspektur upacara.

“Pada momen peringatan sumpah pemuda tahun ini, kita tidak diundang apalagi dilibatkan oleh pemerintah. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, kita selalu dilibatkan,” katanya.

Dia menyebutkan, bahwa PPM adalah OKP resmi lahir dari anak pejuang dan disahkan oleh MPR.

“PPM merupakan OKP yang lahir dari anak pejuang, diakui dan disahkan oleh MPR. Dengan tidak diundangnya dalam peringatan sumpah pemuda, kita kecewa,” kata Jarunjung.

Lebih lanjut Jarunjung berharap, ke depan situasi ini jangan terulang kembali. “Jangan pemerintah menjadi pemecah belah sesama OKP. Menganak-emaskan salah satu OKP dan mengabaikan yang lainnya. Sebab pemerintah adalah pembina bagi setiap OKP. Membina ya mengayomi. Ke depan, mudah-mudahan ada evaluasi. Kalau ada kesilapan administrasi di Sekretariat, jangan terulang lagi,” pintanya.

Senada juga disampaikan Ketua GAMKI Humbahas, Marusaha Lumban Toruan. Katanya, hingga hari H peringatan sumpah pemuda ke-91, pihaknya tidak mendapatkan undangan dari pemerintah. Tidak hanya GAMKI, katanya, Gema Trikora, WKI dan beberapa OKP lainnya juga mendapat perlakuan yang sama.

“Koordinasi kita kepada sesama OKP yang tidak diundang itu tidak hanya GAMKI, namun beberapa OKP lainnya termasuk Gema Trikora, WKI, PPM. Artinya, yang kita lihat, dalam momen hari pemuda, sebagian diundang sebagian tidak. Kenapa ada pemisahan diantara OKP. Idealnya undangan itu disampaikan ke KNPI. Selanjutnya KNPI itu yang melanjutkan ke OKP dibawah naungannya,” jelas Marusaha.

Sementara itu, Ketua KNPI Humbahas, Dina Situmeang saat dikonfirmasi wartawan mengakui, bahwa menyambut upacara peringatan sumpah pemuda, pihaknya baru mendapat undangan dari Pemkab pada, Sabtu (26/10/2019).

Sengaja atau tidak, menurut Dina undangan tersebut sudah terlambat ke KNPI mengingat undangan yang sama juga sudah sampai ke instansi lain dan beberapa OKP pada, Kamis, (24/10/2019).

“Kita memang menerima undangan, tapi menurut kita sudah terlambat dan di luar hari kerja. Apakah ada unsur kesengajaan, kita tidak tahu. Yang pasti kita tidak bisa memproses undangannya sehingga diputuskan tidak menghadiri undangan dari Pemkab,” kata Dina.

Menyikapi ini, anggota DPRD Humbahas, Kepler Torang Sianturi saat dimintai tanggapannya mengaku prihatin jika ada OKP tidak dilibatkan dalam momen sumpah pemuda.

Menurutnya, pemuda adalah masa depan bangsa. Pemuda cikal bakal pemimpin di masa mendatang. Negara juga mencatat bahwa pemuda merupakan tonggak sejarah kemerdekaan RI.

“Terkait pelaksanaan peringatan hari sumpah pemuda di Humbahas, saya belum dapat informasi ada perlakuan sepihak dari pemerintah. Kalau itu betul terjadi, tidak bisa dibiarkan. Kalaupun ada kesilapan panitia, hal itu jangan terulang kembali,” pintanya.

Sementara itu, Kabag Kesos Setdakab Humbahas, Jakkon Marbun saat dikonfirmasi via selulernya membantah pihaknya membeda-bedakan OKP di daerah itu.

Dia menjelaskan, terkait pelaksanaan peringatan hari sumpah pemuda, pihaknya selaku panitia telah menebar undangan ke semua OKP bahkan kepada KNPI, empat hari sebelum hari H.

“Kita tidak membeda-bedakan OKP di Humbahas. Bersama dengan Dispora, kita menyebar semua undangan dan dilengkapi dengan ekspedisi dan bisa di cek di kantor,” tukasnya.

Untuk peringatan hari sumpah pemuda, kata Jakkon, pihaknya dari pemerintah mengharapkan keterlibatan KNPI dalam pengibaran bendera dan dari Pemuda Pancasila komandan upacara. Namun karena tidak ada jawaban, dari AMPI justru bersedia menjadi komandan upacara. Dan pada Jumat, (25/10/2019) dilakukan gladi resik di lapangan Merdeka.

“Sekali lagi kita tidak membeda-bedakan OKP di Humbahas. Semua sama tanpa terkecuali. Karang Taruna juga kita undang dalam hajatan pemuda tersebut,” pungkasnya. (AND)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *