SmartNews, Tapteng – Mobil operasional Bawaslu Kota Sibolga, Sumatra Utara, No Pol BB 1137 GF ikut menjadi sasaran batu saat terjadi aksi kericuhan antar pelajar di Jalan Hazairin, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2/2020).
Darwis Sibarani Anggota Bawaslu Kota Sibolga saat ditemui wartawan mengatakan mobil itu awalnya ia parkir di teras rumahnya tepat berada di seberang jalan depan sekolah SMK Swasta Maduma, lokasi terjadinya saling lempar batu tersebut.
Saat kejadian, kata Darwis, ia sedang di luar rumah. “Begitu saya sampai di rumah, saya lihat batu berserakan di bawah mobil ini. Trus lampu sein mobil bagian kiri belakang retak. Kaca belakang lecet,” ungkap Darwis.
Karena kerusakan pada mobil tersebut tidak parah, dia pun tak berniat untuk melaporkannya ke polisi.
“Tapi kita berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi,” Darwin menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok pelajar dari sekolah SMK Negeri 3 Sibolga mendatangi sekolah SMK Swasta Maduma berjarak ratusan meter dari sekolah mereka, hingga kemudian terjadi saling lempar batu.
Kepala Sekolah SMK Swasta Maduma, Diego Sitanggang, mengatakan, kejadian itu usai jam pelajaran di sekolah sekitar pukul 12.00 WB.
Dia menduga, peristiwa itu terjadi akibat adanya seorang pelajar SMK Negeri 3 Sibolga yang diduga dikeroyok pada Minggu (9/2/2020) di Hajoran. Pelakunya diduga oknum pelajar SMK Swasta Maduma.
“Pelajar korban pengeroyokan itu siang tadi bersama teman-temannya mendatangi sekolah kita ini. Sekolah kita ini dilempari,” kata Diego kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya.
Menurut Diego, kedatangan sekelompok pelajar dari SMK Negeri 3 Sibolga itu diduga untuk mencari pelaku pengeroyokan yang terjadi.
Dia mengatakan, bahwa oknum pelajar yang dituding melakukan pengeroyokan itu bahkan sudah diinterogasi oleh pihak sekolah, namun tidak mengakuinya.
“Tadi siswa kita yang dituding melakukan pengeroyokan itu sudah kita tanyai, dia mengatakan tidak ada melakukannya (pengeroyokan),” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Sibolga, Amiruddin Manik.
Peristiwa itu katanya, berawal dari seorang siswanya yang diduga menjadi korban pengeroyokan di Hajoran, pada Minggu lalu oleh oknum pelajar SMK Swasta Maduma.
“Jadi, begitu bel tadi jam 11.50 WIB mau pulang (sekolah), kemudian anak itu (korban dugaan pengeroyokan) mencari pelaku yang diduga mengeroyok itu (ke SMK Swasta Maduma) bersama teman-temannya,” kata Amiruddin mengawali keterangannya.
“Setelah sampai di sana, anak kita ini bersama temannya menunggu di depan sekolah SMK Swasta Maduma tersebut untuk mencari pelajar yang dicurigai melakukan pengeroyokan yang terjadi di Hajoran pada minggu lalu,” jelasnya.
Melihat pergerakan siswa nya yang banyak mengarah ke SMK Swasta Maduma, membuat sejumlah guru SMK Negeri 3 Sibolga merasa curiga.
“Trus guru-guru kita ini terjunlah ke lapangan untuk menghalau aksi tersebut. Saya kemudian bertindak mengarahkan anak-anak kita ke simpang Tukka,” tambahnya.
Kapolsek Pandan, Iptu Zulkarnaen Pohan bersama anggota yang langsung turun ke lokasi berhasil meredam emosi pelajar yang terlibat kericuhan dibantu para guru dari keduabelah pihak sekolah. (red)