Pj Bupati Tapteng: Jangan Takut, Negara Melindungi Kita

IMG 20240211 WA0034
PJ Bupati Tapteng Sugeng Riyanta.

TAPTENG – Pj Bupati Sugeng Riyanta mengaku bangga memiliki partner di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut) yang bikin hatinya bangga dan senang, yaitu Ketua Bawaslu Tapteng Sinta Dewi Napitupulu.

Demikian ia sampaikan saat menyampaikan arahan pada kegiatan Apel Siaga Masa Tenang Pemilu 2024 di Lapangan Sepakbola Pandan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Tapteng, Minggu (11/2/2024).

Bacaan Lainnya

“Saya senang kalau ada mitra saya perempuan, Tapi semangat nya luar biasa. Mau dianggap anak kecil, gak apa apa, tapi negara mempercayakan kepada beliau menjadi Ketua Bawaslu,” kata Sugeng Riyanta.

Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Tapteng itu setelah mendengar arahan Ketua Bawaslu Sinta Dewi Napitupulu dihadapan Panwascam serta penyelenggara pemilu lainnya, yang menyebut bahwa ada orang mengatakan Sinta Dewi Napitupulu “Anak Baru Kemaren” saat melakukan penertiban APK di Kecamatan Pandan, Minggu (11/2/2024) dini hari.

IMG 20240211 WA0031

“Kalau ada yang menganggap kalian anak anak kecil semua. Sejatinya menunjukkan dirinya kerdil. Jadi, gak usah takut dengan orang kerdil. Selalu saya tegaskan. Di sini ada apa apa, ada ancaman ya? Melakukan ini diancam, tapi ancamannya gak pernah terbukti gitu lho. Sekali kali gak usah ngancam gitu. Jadi, gak usah takut dengan ancaman,” tegas Pj Bupati Sugeng Riyanta.

Sugeng mencontohkan bahwa ia juga beberapa kali mendapat ancaman. “Saya berapa kali diancam. Jalan terus, iya kan?. Bu Ketua Bawaslu semangat, saya yakin ancaman itu omong kosong. Negara hadir untuk melindungi kita semua. Gak usah takut,” sambungnya.

Intinya, lanjut Sugeng Riyanta, selaku Pj Bupati Tapteng ia berpesan bahwa 14 Februari merupakan pintu gerbang bersama. Satu momentum yang harus dijaga bersama agar terwujud Pemilu yang benar-benar berkualitas.

“Kalau pemilu berkualitas, hasilnya pasti berkualitas, dan rakyat kita yang kemudian diuntungkan. Nah, teman teman Bawaslu memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai pengawas. Namanya pengawas itu, di mana mana gak boleh memihak. Kalau pengawas memihak, pasti jadi masalah,” jelasnya.

“Jadi gak usah takut dengan para pemain. Namanya pengawas bisa nyemprit kan. Juga nanti jangan seperti sepak bola gajah. Jadi wasitnya sebenarnya sudah diatur,” tambah Pj Bupati Sugeng.

Dia juga menyebut mendapat banyak laporan informasi dari lapangan terkait praktek politik uang di Kabupaten Tapteng.

“Baunya nyata, tapi sulit dibuktikan. Tapi kok saya yakin upaya upaya itu ada. Di berbagai dapil kita, saya dapat laporan juga. Ada penyelenggara pemilu (PPK) yang sudah bahasanya berhasil diamankan oleh partai tertentu, caleg tertentu. Ada juga kepling yang diajak bertamasya ke Padangsidimpuan. Saya dengar semua itu. Nah, tetapi memang ini menjadi sesuatu tantangan bagi teman-teman pengawas,” terang Sugeng Riyanta.

“Bisa gak yang seperti ini kemudian di Tapanuli Tengah, kalau ada seperti itu kemudian berhasil kita amankan, berhasil kita proses. Agar masyarakat itu mengatakan, oh Bawaslu itu memang ada, dibayar oleh negara, dikasih seragam yang keren keren. Itu memang ada kerjanya nyata. Ini tantangan,” kata Pj Bupati Tapteng menambahkan.

Sebelumnya dalam arahannya, Ketua Bawaslu Tapteng, Sinta Dewi Napitupulu menyampaikan bahwa sejak 11-13 Februari 2024 adalah masa tenang. Artinya tidak ada lagi namanya kampanye serta atribut APK yang terpasang dimana pun, baik itu di posko pemenangan sekalipun.

Hal itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Bawaslu RI Nomor 3 tahun 2024.

“Subuh tadi tadi pukul 00.16, Bawaslu Tapteng, KPU, Satpol PP, Kesbangpol, Panwascam, dan PKD telah melaksanakan pembukaan penertiban alat peraga kampanye,” jelas Sinta Dewi.

IMG 20240211 WA0024
Ketua Bawaslu Tapteng Sinta Dewi Napitupulu.

Menurut Sinta, saat penertiban APK di salah satu tempat, ada sedikit konflik karena tidak siapnya peserta pemilu untuk atributnya ditertibkan.

“Bawaslu telah mengimbau tiga kali, kepada peserta pemilu untuk menertibkan APK secara mandiri, tapi yang bersangkutan tidak menerima dan mengeluarkan bahasa yang tidak baik.  Katanya saya anak baru kemaren. Tapi tidak apa-apa, kita balas dengan bahasa yang sopan kita tidak memaksakan, tapi hari ini kita pastikan itu akan dicopot,” tegasnya. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *