SmartNews, Tapteng – Kericuhan terjadi antar pelajar di Jalan Hazairin, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2/2020).
Sekelompok pelajar dari sekolah SMK Negeri 3 Sibolga mendatangi sekolah SMK Swasta Maduma berjarak ratusan meter dari sekolah mereka, hingga kemudian terjadi saling lempar batu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepala Sekolah SMK Swasta Maduma, Diego Sitanggang, mengatakan, kejadian itu disaat jam pelajaran usai sekitar pukul 12.00 WB.
Dia menduga, peristiwa itu dilatarbelakangi akibat adanya seorang pelajar SMK Negeri 3 Sibolga yang mengaku dikeroyok pada Minggu (9/2/2020) di Hajoran. Pelakunya diduga oknum pelajar SMK Swasta Maduma.
“Pelajar yang diduga korban pengeroyokan itu siang tadi bersama teman-temannya mendatangi sekolah kita ini. Kemudian sekolah kita ini mereka lempari dengan batu,” kata Diego kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya.
Menurut Diego, kedatangan sekelompok pelajar dari SMK Negeri 3 Sibolga itu diduga untuk mencari pelaku pengeroyokan.
Dia mengatakan, bahwa oknum pelajar yang dicurigai melakukan pengeroyokan itu sudah diinterogasi, namun tidak mengakuinya.
“Tadi siswa kita yang dituding melakukan pengeroyokan itu sudah kita tanyai, dan dia mengatakan tidak ada melakukannya (pengeroyokan),” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Sibolga, Amiruddin Manik.
Peristiwa itu katanya, diduga berawal dari seorang siswanya yang menjadi korban pengeroyokan di Hajoran, Minggu lalu yang diduga dilakukan oknum pelajar SMK Swasta Maduma.
“Jadi, begitu bel tadi jam 11.50 WIB mau pulang (sekolah), kemudian anak itu (korban pengeroyokan) mencari diduga pelaku yang mengeroyok (ke SMK Swasta Maduma) bersama teman-temannya,” kata Amiruddin mengawali keterangannya.
“Setelah sampai di sana, anak kita ini bersama temannya menunggu di depan sekolah SMK Swasta Maduma tersebut untuk mencari pelajar yang dicurigai melakukan pengeroyokan yang terjadi di Hajoran pada minggu lalu,” jelasnya.
Melihat pergerakan siswa nya yang banyak mengarah ke SMK Swasta Maduma, membuat sejumlah guru SMK Negeri 3 Sibolga merasa curiga.
“Trus guru-guru kita ini terjunlah ke lapangan untuk menghalau aksi tersebut. Saya kemudian menghadang siswa kita yang lainnya ke arah simpang Tukka,” tambahnya.
Dia juga mengaku, adanya aksi balasan melempar batu dari sejumlah pelajar SMK Swasta Maduma. Sehingga terjadi saling lempar batu.
Kapolsek Pandan, Iptu Zulkarnaen Pohan bersama anggota yang langsung turun ke lokasi berhasil meredam emosi pelajar yang terlibat kericuhan dibantu para guru dari keduabelah pihak sekolah. (red)