SmartNews, Tapanuli – Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan, wilayah kerja Sibolga, Edison Gultom mengungkapkan, akan ada kapal dari Singapura bersandar ke dermaga Pelindo I Cabang Sibolga.
Dia mengatakan, kapal bernama MV Endricko membawa muatan aspal curah milik PT Multi Trading Pratama Sibolga, dikabarkan akan tiba di Kota Sibolga, Jumat (13/3/2020).
“Ini sesuai informasi PT Pelni, selaku agen kapal ke KKP Sibolga. Tetapi, kapan sampainya, kita belum tau, namanya juga kapal,” sebut Edison kepada wartawan.
Dia mengatakan, sebelum kapal diperbolehkan bersandar ke dermaga, pihaknya akan memeriksa kondisi kesehatan anak buah kapal (ABK).
Katanya, langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sekaligus mengindentifikasi penghuni kapal yang melakukan pelayaran dari luar negeri.
Pemeriksaannya di kolam satu, lokasinya lewat Pulau Poncan. Seluruh ABK akan diperiksa dengan infrared panas tubuh, apakah para ABK tersebut sehat atau sakit.
“Ada form maritime degrees health yang harus diisi oleh nahkoda. Akan diketahui, apakah ada ABK yang sakit atau tidak selama perjalanan. Nanti kita dapat informasinya dari nahkoda langsung,” katanya.
Lanjut Edison, selama berada di Sibolga, para ABK tidak diperkenankan meninggalkan kapal. Meski dari hasil pemeriksaan, seluruh ABK dinyatakan tidak memiliki masalah kesehatan.
“ABK tidak boleh turun. Mungkin mereka di sini hanya beberapa hari. Setelah siap bongkar, akan pergi lagi,” ucapnya.
Sambungnya lagi, sebelumnya KKP juga telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi sebagai upaya mencegah penyeberan wabah virus corona melalui aktivitas keluar masuk kapal di Pelabuhan Sibolga.
“Kita kerja keras, bagaimana supaya penyakit itu tidak masuk ke Sibolga. Jadi harus saling mendukung,” imbuhnya.
Sementara itu, pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Imigrasi Sibolga, Edy Ginting, yang juga Kasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, membenarkan pihaknya ikut dalam pertemuan membicarakan rencana kedatangan kapal dari luar negeri.
Dia menjelaskan, tahap awal pemeriksaan ABK nantinya dilakukan KKP. Setelah dipastikan ABK dalam keadaaan sehat, baru Imigrasi memeriksa kelengkapan dokumen para ABK.
“Kalau ada yang sakit, Imigrasi berhak untuk menolak orang asing masuk wilayah Indonesia, tapi tidak berlaku untuk warga negara Indonesia, hanya berlaku bagi orang asing. Namun secara teknis seperti apa tindakan warga Indonesia yang sakit, itu KKP yang tahu,” paparnya.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, Kantor Bea Cukai Sibolga, Afrido, menegaskan terkait rencana kedatangan kapal muatan aspal curah dari Singapura itu, Bea Cukai sebatas bertanggungjawab untuk kelancaran arus barang.
Dia menyatakan, pihaknya tidak ikut dalam pertemuan seperti disebutkan Koordinator KKP Sibolga, Edison Gultom.
“Kita tidak ikut rapat. Kita tidak tau isi rapatnya apa, kita gak diundang. Tugas kita sebagai bea cukai, adalah memberikan kelancaran terhadap arus barang,” pungkasnya. (red)