SmartNews, Tapanuli – Di tengah merebaknya wabah COVID-19 yang terjadi saat ini, aktivitas nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga terpantau masih tetap normal seperti biasanya.
Namun, mewabahnya COVID-19 memberikan dampak terhadap hasil tangkapan ikan yang saat ini hanya dapat dijual di pasar lokal. Akibatnya, harga ikan menjadi murah dan memberikan dampak ekonomi lemah bagi para nelayan.
Hal ini dikatakan Syahbandar PPN Sibolga Adi Daeng Pawewang, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Jl Gatot Subroto, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Kamis (2/4/2020).
“Saat ini memang kegiatan keluar masuk kapal nelayan masih normal. Namun hasil tangkapan ikan dilokalkan, sehingga harganya pun menjadi murah. Hal ini berdampak pada ekonomi para nelayan yang mengalami penurunan,” ungkap Adi.
Meskipun para nelayan masih beraktivitas melaut, Adi mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para nelayan guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Sejauh ini, kalau pengecekan suhu badan dan sosialisasi penanganan COVID-19 sudah kami laksanakan sesuai SOP,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau para nelayan, ketika berada di kapal saat melaut agar tetap menerapkan physical distancing sebagai pencegahan COVID-19.
“Kalau tidur jangan menumpuk berdekatan, kasih jarak minimal 2 meter. Begitu juga saat kerja jangan nempel-nempel,” pungkasnya.
Editor: Arif Tri Pujasakti