SmartNews, Tapanuli – Sebanyak 15 warga di Desa Bondar Sihudon II, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatea Utara (Sumut) dikabarkan mengalami demam pada, Jumat (3/4/2020).
Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani kepada wartawan, kemarin, mengatakan, ke 15 warga itu hanya mengalami demam biasa.
“Saya sudah terima informasinya, dan petugas medis kita sudah turun langsung ke lokasi. Bukan karena corona, tapi demam biasa karena habis minum es di suatu acara. Pun demikian saya sudah perintahkan camat dan petugas kesehatan untuk memastikan kembali. Kalau memang ada indikasi ke arah sana, kita sudah ada alat testnya. Tapi kita tidak bisa mengobati di sini (Tapteng), harus ke Rumah Sakit Rujukan,” kata Bakhtiar usai menghadiri acara pelantikan Pimpinan DPRD Tapteng, Jumat (3/4/2020).
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Tapteng melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ewiyah Laili yang dikonfirmasi sebelumnya membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, petugas kesehatan sudah melakukan pemeriksaan terhadap ke-15 warga itu.
“Petugas kita sudah periksa kesehatan mereka. Kondisinya sudah mulai membaik, dan demamnya sudah turun,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus memantau kondisi kesehatan warga Desa Bondar Sihudon II tersebut.
“Kita tekankan agar mereka periksa kesehatan, dan mengisolasi diri dengan menjalani karantina rumah. Mereka semua kita pantau ketat,” jelasnya.
Ditanya penyebab demam tinggi yang dialami belasan warga itu, Ewiyah mengaku belum mendapatkan data secara rinci dari puskesmas setempat.
“Kita belum menerima riwayat kronologinya secara tertulis. Kita hanya mendapat informasi melalui telepon. Dapat laporan dari Puskesmas, katanya warga tersebut mengalami demam,” sambungnya.
Ewiyah mengakui ada warga setempat yang baru datang dari Jakarta, karena orang tuanya meninggal dunia. Menurutnya, orang tersebut sudah masuk dalam pemantauan Dinas Kesehatan Tapteng.
“Ada warga setempat yang datang dari Jakarta sekitar beberapa hari lalu, karena orang tuanya meninggal dunia. Sebenarnya orang tersebut sudah masuk dalam pemantauan kita, orang itu tidak ada gejala apapun. Sementara, kelima belas orang warga yang demam itu, tidak ada riwayat bepergian ke luar kota,” pungkasnya. (red)