Omzet Pedagang Jamu di Tapteng Meningkat

Omset Pedagang Jamu Meningkat
Foto: Pedagang Jamu Keliling, Sukini.

SmartNews, Tapanuli – Masa pandemi COVID-19, membuat omzet pedagang mengalami penurunan yang drastis. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menutup usahanya sementara waktu.

Namun berbeda dengan Sukini, pedagang jamu keliling, warga Sibuluan Tapanuli Tengah yang disambangi saat berjualan mengaku justru mengalami lonjakan dari hasil penjualan jamu dagangannya, Sabtu (4/4/2020).

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, lumayan lah ada kenaikan. Kalau dulu pendapatan sekitar Rp50 ribu lah, tapi sekarang bisa mencapai Rp100 ribu per hari,” ungkapnya.

Sukini mengatakan, di tengah merebaknya COVID-19 saat ini, banyak masyarakat yang mengonsumsi jamu.

“Iya banyak, jadi yang biasanya orang gak minum jamu, jadi pada minum jamu sekarang. Jamu ini juga kalau dikonsumsi dapat menambah daya tahan tubuh,” bebernya.

Dia menyebut, bahan dari pengolahan jamu sangat mudah ditemukan di pasaran. Sehingga dirinya tidak begitu kesulitan mendapatkannya. Meski begitu, Sukini mengaku bahwa bahan pembuatan jamu mengalami kenaikan drastis, terutama jahe merah.

“Kalau bahan pembuatannya sih selalu ada di pasar. Gak ribet lah nyarinya. Tapi bahannya juga mahal, apalagi jahe merah, harganya Rp80 ribu per kilo. Jadi kami gak bisa belanja banyak-banyak. Jika dihitung-hitung, walau penjualan naik pengeluaran juga ikut naik, jadi sama aja,” ujar Sukini sembari tersenyum.

Selanjutnya, Sukini mengungkapkan dengan hasil penjualan dagangan jamu keliling miliknya saat ini, mampu menambahi ekonomi keluarga guna memenuhi kebutuhan hidup.

“Ya disyukuri aja Pak, berapa pun hasil yang didapat cukuplah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Saya berharap juga, agar pandemi COVID-19 ini bisa hilang. Biar semua masyarakat kembali beraktivitas seperti biasanya, terutama para pedagang,” pungkasnya.

 

Editor: Arif Tri Pujasakti

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *