SmartNews, Tapanuli – Pandemi corona atau Covid-19 kini benar-benar telah menghantam ekonomi kalangan masyarakat. Memprihatinkan, begitu dirasakan oleh sejumlah penyedia jasa transportasi umum perkotaan di Kota Sibolga.
Mereka mengeluhkan pendapatan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pergi pagi, pulang malam pun tak seperti yang diharapkan lagi.
Aman Silalahi warga Sibolga misalnya, pendapatannya sebagai tukang becak bermotor mengaku merosot tajam.
Ditemui wartawan di Terminal Bus Kota Sibolga, Selasa (21/4/2020), dia mengaku sudah kesulitan mencukupi kebutuhan rumah tangganya sehari-hari.
“Jauh kali lah berkurang pendapatan bang. Apalagi sejak virus corona ini, enggak ada lagi sewa, gak berani keluar rumah orang itu. Jadi untuk makan aja susah, gak jelas lagi lah bang,” ucapnya lirih.
Masih di tempat yang sama, seorang sopir angkot warga Tapteng, juga merasakan hal yang sama. Katanya, dia juga mengalami hal serupa.
“Mau kek mana lagi lah bang, makan aja sudah susah. Biasanya bawa uang ke rumah Rp 70 ribu, sekarang paling Rp 20 ribu. Sulit kali rasanya,” ucapnya.
Selanjutnya, abang becak dan sopir angkot tersebut berharap, adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk membantu perekonomian mereka di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Ya kami gak berharap banyak, paling tidak tercukupi lah untuk makan sehari-hari. Itu sudah membantu meringankan beban kami ini,” ungkapnya.
Editor: Arif Tri Pujasakti
Laporan: Erick Damanik