SmartNews, Tapanuli – DPRD Sibolga menggelar rapat tertutup bersama Pemkot dan juga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, di ruang paripurna gedung dewan, Jalan S Parman, Selasa (28/4/2020).
Karena rapat tertutup, awak media tak bisa meliput. Namun anehnya, salah seorang pimpinan DPRD Sibolga, melakukan siaran langsung lewat akun facebook Tumori Solusion.
“Kami sempat berada di ruangan sekitar 20 menit, lalu disuruh keluar oleh sekwan atas perintah pimpinan DPRD, karena rapat tertutup,” kata Domenius Hasibuan, wartawan Sidak Sumut.
Awalnya, wartawan diberi masker. Ketika mendengarkan penjelasan dari Kadis Kesehatan Sibolga, wartawan disuruh keluar.
Ketua LSM Metro Watch Sibolga-Tapteng, Janner Silitonga juga menyayangkan sikap anggota legislatif dan jajaran atas gelaran rapat tertutup tersebut.
“Membingungkan, sehingga menimbulkan asumsi negatif, ada apa dengan rapat ini. Sangat kita sayangkan kejadian ini. Katanya tertutup, tapi mengapa di akun facebook Tumori Solusion malah lakukan siaran langsung. Kalau tertutup, ya semua media juga tertutup,” kata Janner.
Janner mengindikasikan rapat tertutup DPRD Sibolga menjadi ajang mencari panggung bagi pelaku politik di saat penanganan wabah Covid-19.
“Rapat penanganan Covid-19 di DPRD sebelumnya selalu melibatkan LSM dan wartawan. Kenapa disaat rapat kali ini malah disuruh keluar. Kami menduga, jangan-jangan ada kuota bantuan dijadikan sebagai permainan politik dengan cara mendahulukan para konstituennya,” katanya.
Rapat tertutup penanganan COVID-19 dipimpin ketua DPRD Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, dan wakil ketua DPRD, Jamil Zeb Tumori. (ril)